BATAM,Jelajahkepri.com-Kurangnya pengawasan instansi terkait masuknya orang asing ke kota Batam bekerja secara illegal bagaikan teka-teki yang tidak bisa terjawab.Apalagi saat ini kota Batam menjadi perbincangan hangat dengan begitu bebasnya pekerja seks komersial (PSK) asing saat ini sudah membanjiri tempat hiburan malam maupun hotel yang di fungsikan tempat penginapan.Sepertinya instansi terkait kurang menyadari akan bahaya penularan virus HIV”The human Immunodeficiency Virus “membiarkan PSK asing berdagang di kota Batam.
Bernad warga Nagoya (10/2/2016) menuturkan pada media ini “Operandi perdagangan PSK warga Negara asing di tempat hiburan malam maupun di hotel-hotel menurut saya bukan hal yang patut di rahasiakan lagi.Sistemnya terbuka ,hanya ada kaca sebagai pembatas ,tetapi kita dapat melihat PSK orang asingnya yang siap di boking.Satu persatu di perlihatkan secara bergantian sesuai harga badrol yang telah di tentukan.
Perdagangan PSK orang asing ini di kota Batam pada umumnya maminya rata-rata orang pribumi,menurut saya ini sangat sulit tersentuh oleh siapapun.Kecuali adanya kesadaran dari pejabat pemerintah ,penegak hukum maupun lembaga serta ormas masyarakat untuk melakukan penertiban dan pemberantasan tanpa ada kepentingan pribadi.
Kalau berbicara di mana markas/tempat mangkal para PSK asing ini ,mungkin saya tidak dapat menyebutkan satu persatu,karena itu sangat banyak ,tetapi daerah Nagoya dan Jodoh.Pelanggannya juga rata-rata orang pribumi,kalau tidak salah para pekerja di perusahaan yang mempunyai jabatan strategis ,dan saya yakin mungkin keluarganya kurang harmonis.Kalau hubungan suami –istri harmonis ngak mungkin laki-laki tega menghianati siperempuan,apalagi menghamburkan uang sebanyak itu hanya untuk kebutuhan sesaat,jelasnya.
Rosmawati warga Nagoya (10/2/2016) bekerja sebagai ibu rumah tangga menuturkan “Harapan saya untuk kaum perempuan yang khususnya berdomisili di kota Batam agar lebih hati-hati dan waspada untuk mengontrol pasangannya.Hubungan rumah tangga agar tetap di bina dengan baik,karena disekeliling kita sudah marak tempat hiburan malam berbagai modus indikasi kejahatan,sewaktu-waktu dapat menghancurkan masa depan keluarga.Apalagi saat ini pergaulan bebas kian begitu meningkat yang berdampak buruk dapat menularkan HIV/AIDS,jika pasangan kita lengah dan menghadapi banyak masalah.Dengan pertumbuhan tempat hiburan dan hotel di kota Batam sudah patut kita pertimbangkan,mari kita lakukan komunikasi dengan baik terhadap suami kita agar tetap betah di rumah dan rindu akan keluarga ,saya yakin itu tidak akan terjadi,tuturnya.
Benarkah “ ribuan suami menularkan virus mematikan itu kepada istrinya “.Akibat melakukan hubungan intim dengan PSK asing.Sesuai data yang di kutip media ini “Menurut catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam jumlah penderita penyakit HIV/AIDS di Batam kini mencapai 539 orang berdasar data per September 2015.Angka yang dikumpulkan Dinkes dari seluruh rumah sakit itu, sebanyak 143 di antaranya berasal dari pelanggan seks. Kemudian, 119 pasangan resiko tinggi (resti), 71 berasal dari wanita penjaja seks, 81 lelaki yang melakukan hubungan seksual dengan lelaki, 2 berasal dari waria, 2 berasal dari injecting drug user (pengguna narkoba suntik), 6 berasal dari warga binaan permasyarakatan, 3 berasal dari pelanggan pekerja seks, dan sisanya diakibatkan penyebab lainnya “
Dari pantauan media ini khusunya daerah Nagoya di peroleh informasi di duga di mamfaatkan tempat sarang perdagangan PSK asing antara lain : M.1(One) ,MT2 Nagoya ,MW Harbour Bay ,Promosa,Diskotik Planet dan di tempat-tempat hiburan lainnya.Menyikapi maraknya PSK asing ,pejabat dan para muspida kota Batam sepertinya enggan memberikan komentar saat media ini meminta tanggapannya untuk di ekspos.(sumber Detik global News.com)