Sakyra-Safira wafat
Sakyra-Safira wafat
Sakyra-Safira wafat

Batam-Suhu badan panas dan sesak nafas sejak Minggu kemarin, membuat tim dokter dari Rumah Sakit Badan Pengembang (RSBP). Merujuk bayi kembar siam itu ke Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) pada Kamis (2/7/15) pukul 17.30 WIB.

Meskipun dipindah ke Rumah Sakit Awal Bros (RSAB). Para Medis di Rumah sakit itu tak dapat berbuat banyak. Pada pukul 19.00 WIB, bayi kembar siam yang bernama Sakyra Darmawan dan Safira Darmawan meninggal dunia.

Orang tua bayi Kembar siam, Ricky Darmawan (26) dan Fitri Amelia (23), tak kuasa menahan kesedihan akibat ditinggal anak pertama mereka. Malam itu juga, bayi kembar siam lansung dibawa ke rumah duka di Marina Garden Blok A1 No 41, Tanjunguncang. Fitri pun terlihat lemah, sehingga harus dipapah oleh kerabat untuk masuk ke dalam rumah. Demikian pun Ricky, ia tak henti-hentinya menangis sembari memeluk anaknya.

Kemarin (Jum’at) sekitar pukul 09.00 WIB, bayi kembar siam tersebut telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Temiang, Sekupang. Ratusan warga, ikut dalam proses pemakaman tersebut. Isak tangis keluarga menghantarkan sang bayi tersebut.

“Saya sangat berterima kasih kepada donatur dan deramawan yang telah memberikan bantuan kepada keluarga kami. Uang dari donatur, rencananya akan kami gunakan untuk biaya keberangkatan bayi kami ke Jakarta, guna operasi pemisahan. Namun Tuhan berkehendak lain. Untuk itu, uang yang telah terkumpul akan kami alihkan ke yayasan terdekat dan diberikan kepada anak yatim piatu,” tutur Ricky, Jum’at (3/7) siang.

Sebelum evakuasi ke RSAB dilakukan, dokter spesialis anak, dr. Rudi Yuskawar yang juga selaku ketua tim penanganan bayi kembar siam ini mengatakan kepada Ricky, rujuk ke RSAB dilakukan karena alat bantu pernafasan bayi di RSOB hanya ada satu.

Bayi kembar siam yang lahir pada Senin (22/6) di Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) ini, rencanaknya akan melakukan operasi pemisahan di RSCM, Jakarta. Tim dokter di jakarta pun dikabarkan telah terbentuk. Dokter Afdallun sempat mengatakan, kemungkinan untuk keberhasilan operasi tersebut tinggi. Hal ini dikarenakan masing-masing bayi memiliki jantung.

Untuk biaya evakuasi tersebut, Ricky juga telah melakukan berbagai upaya untuk mencari biaya keberangkatan bayinya. Proposal biaya evakuasi pun telah disebarkannya. Banyak donatur yang simpati dan memberikan bantuan. Dari Rp 40 juta yang diperkirakan, separuhnya telah didapat.(Sar)

Artikulli paraprakAntisipasi Mudik Lebaran Pelni Batam Tambah Armada
Artikulli tjetërPasca Gempa Nepal, Anak Rawan Dieksploitasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.