Pelalawan ,Jelajahkepri.com – Warga yang selama mengeluh akibat banyaknya ikan di sungai mati secara mendatang ,sehingga mengurangi hasil pendapatan warga sekitar kecamatan Pelalawan dan teluk Meranti Riau.

Dimana selama ini masyarakat telah melapor kepada pihak dinas KP2K,yang mana hasil Cek Laboratorium Ikan Mati di sungai Kampar Riau belum mendapatkan hasil test dari pihak laboratorium yang di sampaikan oleh Dinas Kp2K kepada masyarakat pelalawan.

Permasalahan ini sudah tiga bulan sampai sekarang belum kunjung hasil laboratorium hal ini membuat warga bertanya-tanyak. Dimana Dinas Perikanan Kabupaten Pelalawan Diduga tutupi Hasil Cek Laboratorium Ikan Mati, ungkap rijilius pada media ini, kamis (12-4-2019) di pangkalan kerinci.

Kejadian sudah hampir tiga bulan hasil dari fenomena ikan mati di sepanjang aliran sungai kampar yang di mulai dari kecamatan Pelalawan sampai kecamatan Teluk Meranti hingga saat ini tidak kunjung disampaikan.

Artinya banyaknya ikan mati di sepanjang aliran sungai kampar tersebut belum tahu penyebab pastinya.

Padahal sampel telah dikirim ke Balai Budidaya Air Tawar wilayah Jambi, tapi kenyataannya hingga kini hasil Lab belum juga diketahui.

Anehnya Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pelalawan Tengku Wahidudin menyampaikan bahwa hasil dari Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Wilayah Jambi sudah ada.” Akhirnya.

Sementara media ini menghubungi kepala dinas melalui Tengku Alfin di kantor kerjaa, sesuai hasil laboratorium nekropsi menunjuk kematian ikan disebabkan oleh dampak lingkungan akibat kekurangan oksigen dan kadar organik tinggi pada pencairan. Pada ikan yang mati terlibat ciri gangguan pernafasan pada ikan (insang pucat penuh endapan organik dan operkulum terbuka), pada organ dalam tidak terdapat luka atau kerusakan serius akibat patogen.” Ungkapnya.

Parameter. Titik pengamatan digilir sungai dekat muara (Kuala Panduk) pH5.15, Hulu Sungai (Pangkalan Tetap) pH5.05, suhu(°C): 25.0, 28.5, DO:4.1, 3.8, kecerahan(cm): 5, 10, Visual: Coklat kehitaman, waktu pengamatan: pukul 12.00 wib, 14.00wib, sampel air diambil guna pemeriksaan residen logam berat atau kemungkinan bahan berbahaya lain.

Sedangkan pada sampel ikan ikan secara umum tidak ditemukan ciri klinis serangan pataogen baik parasit, golongan bekteri atau virus. (M. Panjaitan)

Artikulli paraprakBupati Buka O2SN Dan FLS2N SD, SMP Se Kabupaten Bintan Tahun 2019
Artikulli tjetërJelang Pemilu 17 April, Polres Natuna Gelar Do’a Bersama

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.