Medan, Jelajahkepri.com Seratusan masyarakat sangat antusias menyaksikan peringatan Hari Ulos Nasional 2019 di Lapangan Merdekan Medan, Kamis (17/10). Peringatan ini menjadi tahun ketiga setelah pemerintah menetapkan ulos sebagai salah satu warisan budaya tak benda (WTWB) sejak 17 Oktober 2014 lalu. Acara ini digelar guna menanamkan serta menumbuh kembangkan kecintaan masyarakat, khususnya Suku Batak pada kain ulos sebagai upaya pelestarian budaya.

Wakil Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi hadir dalam acara yang dibuka langsung Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Pembukaan ditandai dengan pemotongan kue itak gurgur (kue khas suku batak) oleh Gubernur didampingi Wakil Wali Kota.  Namun sebelum itu, kehadiran Gubsu dan Wakil Wali Kota disambut dengan tarian khas Batak serta pemakaian ulos.

Dalam perayaan yang mengusung tema Batak Nampunasa Ulos (ulos milik suku Batak) ini, Gubsu mengungkapkan rasa syukurnya karena Indonesia, khususnya Provinsi Sumut dikaruniai dengan keragaman suku, agama dan budaya. Oleh sebab itu, Gubsu berharap kekayaan budaya berupa kain ulos ini dapat tetap dilestarikan hingga menjadi warisan bagi anak cucu di masa mendatang.

Peringatan ini semakin meriah dengan menampilkan parade dengan membentangkan kain ulos sepanjang 500 meter oleh pelajar dari sekolah Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sidorame. Selain itu, disusul dengan karnaval yang menunjukkan berbagai jenis kain ulos di antaranya jenis Pucca, Bolean, Sidosdos Dairi, Ragihotang, Sibolang dan jenis lainnya. Adapun rute parade dimulai dari Wisma Benteng, Jalan Kapten Maulana Lubis menuju Lapangan Merdeka Medan. 

Wakil Wali Kota Ir H Akhyar Nasution MSi pun mengaku, sangat  senang dengan digelarnya perayaan Hari Ulos Nasional tersebut. Dikatakan Wakil Wali Kota, acara ini menjadi bukti bahwa masyarakat, khususnya suku Batak menaruh perhatian besar pada kebudayaan asli milik mereka. Ini bilang Wakil Wali Kota, harus terus dilakukan agar kearifan lokal dan kebudayaan asli milik Indonesia tetap terjaga nilai dan sejarahnya.

‘’Kain ulos merupakan salah satu wastra nusantara. Wastra adalah kain tradisional peninggalan leluhur secara turun-temurun yang menjadi salah satu warisan kekayaan budaya Indonesia. Kegiatan seperti ini menjadi salah satu aspek penting yang bisa kita fokuskan bersama hingga menjadi daya tarik bagi wisatawan. Dengan demikian akan berdampak pada meningkatnya sektor pariwisata Sumut, khususnya Kota Medan,’’ kata Wakil Wali Kota.

Selain itu ungkap  Wakil Wali Kota  lagi, saat ini kain ulos masih dengan mudah dijumpai, terlebih dalam acara adat suku Batak. Lewat itulah, dirinya optimis kain ulos yang masuk dalam WBTB ini tetap dapat terus ada dan bertahan hingga masa mendatang. “Saya optimis, jika kita bisa terus melakukan beragam upaya pelestarian budaya asli nusantara seperti kegiatan hari ini, maka di masa mendatang kain ulos akan tetap lestari di tanah Sumatera Utara ini,”bilangnya.

Di penghujung acara, Gubsu bersama Wakil Wali Kota tampak berbaur dengan masyarakat suku Batak untuk bernyanyi bersama. Turut hadir mendampingi Wakil Wali Kota, Kadis Ketenagakerjaan Kota Medan Hannalore Simanjuntak serta Camat Medan Barat Rudi F Lubis.(rel)

Artikulli paraprakTNI – Polri Gelar Apel Pengamanan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Tahun 2019
Artikulli tjetërKPU Sumut Gelar Rakor, Bahas Peraturan KPU Bersama 23 KPU Kab/Kota

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.