NATUNA, JELAJAHKEPRI.COM – Mengingat maraknya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah) yang melanda disejumlah kawasan Indonesia khususnya, Polres Natuna melaksanakan Apel Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla di Wilayah Kabupaten Natuna. Senin, (19/08/2019) pagi.
Kapolres Natuna AKBP Nugroho Dwi Karyanto SIK yang sekaligus bertindak sebagai Pembina Apel mengatakan, Karhutlah adalah salah satu masalah utama yang tidak bisa dipisahkan dari hutan Indonesia.
“Masalah utama sektor kehutanan di Indonesia meliputi kebakaran, kabut dan asap, penerbangan, serta degradasi hutan, kepemilikan tanah dan konflik terunial”, ujarnya.
Menurutnya, Kebakaran tiap tahun terjadi disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor manusia, baik sengaja atau tidak disengaja, dan faktor alam yang diakibatkan oleh kemarau panjang.
“Faktor kesengajaan diakibatkan salah satunya masayarakat yang membuka lahan perkebunan dengan cara membakar hutan”, ujarnya.
Nugroho mengungkapkan, Kebakaran dan kerusakan hutan merupakan akibat adanya kebiasaan sistem ladang berpindah karena dianggap lebih menguntungkan masyarakat karena lebih mudah dan praktis dilakukan, oleh karena itu tak mudah menghilangkan kebiasaan yang sudah menjadi tradisi turun menurun.
“Untuk itu perlu adanya pendekatan dengan cara lembut dan bertahap agar masyarakat dapat menyadari pentingnya menjaga kelestarian hutan dengan tidak membakarnya”, paparnya.
Upaya penanganan Karhutla saat ini kata Nugroho, menjadi tanggungjawab Pemerintah serta dukungan dan peran aktif dari masyarakat. Menurutnya, jika Pemerintah dan segenap elemen masyarakat bersinergi maka Karhutlah bisa diatasi dengan baik.
Dalam kegiatan apel kesiapan ini, dirinya mengharapkan untuk menyamakan langkah serta menyatukan tekad untuk saling bahu-membahu mengantisipasi dan menanggulangi Karhutla di Natuna.
“Sekali lagi saya mengucapkan terimakasih, semoga apa yang kita lakukan akan memberi manfaat bagi bangsa dan Negara”, harapnya.
Lanjut Nugroho menyampaikan atensi dari Presiden RI Joko Widodo kepada peserta rakornas Karhutlah 2019 di Istana Negara.
Pertama, memprioritaskan pencegahan Kebakaran melalui patroli dan deteksi dini.
Kedua, penataan ekosistem gambut agar gambut tetap basah dan buat Embung tahan kemarau yang tidak mengering saat kemarau.
Ketiga, segera mungkin padamkan bila ada api dan lakukan pemadaman sebelum api menjadi besar.
Keempat, langkah penegakan hukum yang sudah baik terus ditingkatkan serta konsisten sehingga memberi efek jera kepada pelaku pembakaran.
Sementara itu, sejumlah Instansi Pemerintah maupun TNI Natuna dalam kesempatan tersebut, mengaku siap membantu Polri dalam penanganan Karhutlah.
Apel yang dimulai sejak pukul 08.00 Wib turut dihadiri unsur pimpinan daerah, Wakil Ketua I DPRD Natuna Hadi Candra, para komandan satuan TNI, pejabat Instansi sipil beserta jajaran, Himpunan Melayu Raya, dan para tokoh masyarakat. (Zal)