Pemprov,Jelajahkepri.com-Plt. Gubernur Kepulauan Riau H. Isdianto menutup secara resmi kegiatan Funtouristic Festival 2019 yang digelar oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna, disejalankan dengan festival layang-layang Internasional 2019 dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Ranai yang ke-148. Dilaksanakan di Pantai Kencana, Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, Rabu (31/07/2019).
Mendampingi Plt. Gubernur pada kesempatan ini Asisten I Raja Ariza, Kadispar Kepri Buralimar, Kepala BPMD Sardison serta staf khusus Gubernur Saidul Qudri dan Herizal Hood.
Sedangkan dari Pemkab Natuna hadir Wakil Bupati Natuna Dr. Hj. Ngesti Yuni Suprapti, Sekda Natuna Wan Siswandi, jajaran FKPD Natuna, kepala OPD Natuna dan yang tak kalah penting hadir dua mantan Bupati Natuna Ilyas Sabli dan Daeng Rusnadi.
Dalam sambutannya Plt. Gubernur Kepri H. Isdianto menyakan sangat mendukung atas setiap kegiatan kepariwisataan di seluruh daerah di Kepri termasuk di Natuna, terutama yang bertujuan mendongkrak dunia pariwisata. Oleh sebab itu adik mendiang H. Muhammad Sani ini memastikan jika tahun 2020 nanti lomba gasing tingkat Kepri agar dipusatkan di Natuna. Dan semua akibat daripada itu Dinas Pariwisata Kepri yang menanggung seluruhnya.
Untuk kegiatan Fantouristic Festival sendiri Isdianto sangat mengapresiasi Pemkab Natuna. Apalagi didalamnya ada berbagai kegiatan seperti lomba lagu melayu, band, gasing, layang-layang, nyuluh, bazar dan sebagainya.
“Perbanyak iven-iven yang menarik agar lebih banyak turis yang datang ke Kepulauan Riau. Dan jika turis sudah datang mari kita buat mereka nyaman. Dan yang terpenting ingin saya sampaikan jangan antipati dengan budaya asing yang masuk. Sebagai pemangku budaya Melayu, kita harus bisa menerima mereka. Namun tetap membentengi diri dari pengaruh-pengaruh yang kurang bagus,” kata Isdianto.
Isdianto kembali menegaskan bahwa pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang bisa diandalkan oleh Pemerintah Provinsi Kepri. Setidaknya ada tiga sektor unggulan yang gak pernah ada matinya yakni pariwisata, kelautan perikanan dan Pertanian.
Pasalnya kata dia, sektor Migas yang saat ini menjadi salah satu penyumbang APBD Kepri, lambat laun akan berkurang, dan bahkan akan habis. Namun jika sektor pariwisata, sampai kapan pun akan tetap bisa diandalkan, jika dikelola dengan baik.
Selain itu Plt. Gubernur juga meyakinkan masyarakat Natuna agar tidak berfikir macam-macam tentang Pemprov Kepri, terutama atas bantuan yang belum bisa maksimal kepada masyarakat Natuna. Karena, kata Isdianto, penyebabnya ‘kue’ APBD yang kecil sementara ada 7 kabupaten dan kota yang harus dilayani.
“Sebelum masyarakat Natuna berfikir yang macam-macam, karena menilai minimnya bantuan untuk Natuna. Saya sampaikan bahwa APBD kita memang kecil, sementara banyak yang harus dibagi. Namun demikian, di 2020 nanti semoga semua Kabupaten dan Kota bisa merasakan sama besar bagian APBD Kepri. Sehingga tidak ada lagi daerah yang merasa dianak tirikan,” kata Isdianto disambut tepuk tangan.
Isdianto berharap kepada seluruh masyarakat Kepri, khususnya Kabupaten Natuna, untuk selalu ramah dan menghargai setiap budaya orang luar yang datang ke daerah ini. Sebab, setiap dearah memiliki budaya masing-masing, yang tidak mungkin bisa di ubah.
Selain itu ia berpesan agar seluruh masyarakat Kepri menjaga kebersihan lingkungan, salah satunya tidak membuang sampah ke laut. Karena sampah-sampah yang dibuang kelaut, selain dapat merusak ekosistem, juga akan terbawa arus ke pantai.
“Padahal pantai itu salah satu potensi yang bisa dikembangkan untuk membangun sektor pariwisata. Tapi kalau pantai kita kotor, orang pasti tidak mau berkunjung. Jadi tolong, jangan lagi buang sampah ke laut, terutama sampah plastik. Mari kita sama-sama menjaga kebersihan lingkungan, agar orang luar betah ditempat kita, dan mau datang lagi dengan membawa keluarga dan teman-teman mereka,” pinta Isdianto.
Sementara itu Wakil Bupati (Wabup) Natuna, Hj. Ngesti Yuni Suprapti, dalam sambutannya mengatakan, bahwa saat ini sektor pariwisata yang ada di Kabupaten Natuna, sudah mulai berkembang. Baik yang dikelola oleh pihak swasta, maupun yang dikelola oleh Pemerintah ditingkat Desa.
Hal ini menjadi awal ll yang baik untuk memacu pembangunan sektor pariwisata Natuna kedepan.
“Kita berharap wisata Natuna semakin dikenal oleh banyak orang. Bahkan kalau bisa yang tadinya hanya kelas lokal, bisa meningkat jadi nasional sampai internasional,” harap Ngesti.
Apalagi, sambung Ngesti, saat ini Natuna telah ditetapkan sebagai kawasan Geopark Nasional, oleh Pemerintah Pusat. Ia berharap kedepan bisa meningkat lagi statusnya, menjadi kawasan Geopark Dunia.
Ia juga neminta kepada Pemerintah Provinsi Kepri, melalui berbagai Instansi, agar mendukung peningkatan infrastruktur yang ada di Natuna. Khususnya bagi sarana penunjang pembangunan di sektor pariwisata.
“Terimakasih kami ucapkan kepada Pemerintah Provinsi, atas dukungan terhadap berbagai kegiatan yang digelar di Natuna. Salah satunya event pariwisata ini. Namun masih banyak yang perlu kami tingkatkan, terutama dari segi infrastruktur,” sebut Ngesti.
Ngesti berharap event Funtouristic Festival 2019 bisa dipertahankan dan ditingkatkan, oleh Disparbud Natuna. Karena event yang diisi dengan berbagai perlombaan, seperti lomba nyanyi lagu melayu, lomba nyuluh ikan, kicau burung, tanding gasing, festival band, layang-layang tradisional dan internasional serta berbagai perlombaan lainnya itu, diyakini dapat menyedot kunjungan wisatawan, dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Awal menginjakkan kaki ke Natuna untuk kegiatan penutupan Fantouristic Festival 2019 di Natuna ini Plt. Gubernur beserta rombongan terlebih dahuku bersilaturahmi ke rumah ketua LAM Natuna H. Wan Zawali. Kemudian melakukan pertemuan dengan perangkat Kantor Desa Harapan Jaya yang dihadiri Kades Evan Sukadin da Camat Bunguran Tengah Saidir.