Bintan,Jelajahkepri.com – Ada sensasi yang berbeda saat Safari Ramadhan 1438 H , atau tepatnya ketika Bupati Bintan H. Apri Sujadi, S.Sos dan Ketua PKK Kabupaten Bintan Hj. Deby Apri Sujadi mengunjungi Desa Air Glubi Kecamatan Bintan Pesisir bersama Tim My Trip My Adventure Trans TV , selasa malam ( 6/6 ) .
Program acara traveling My Trip My Adventure di Stasiun Televisi Trans TV tersebut , mengunjungi lokasi Desa Air Glubi Kecamatan Bintan Pesisir , Kabupaten Bintan sebagai objek destinasi terkait suasana masyarakat di perkampungan semenanjung pesisir saat memeriahkan bulan Ramadhan 1438 H/2017 M .
Beberapa kali , host pemandu acara My Trip My Adventure Richard Kyle dan Rikas Harsa melontarkan kekagumannya kepada Bupati Bintan H. Apri Sujadi , S.Sos terkait suasana perkampungan masyarakat Desa Air Glubi Bintan yang dipenuhi dengan gemerlap lampu cangkok di sepanjang jalan-jalan perkampungan desa . Pria berdarah campuran Sunda dan Inggris ini bahkan sempat mengabadikan moment berkeliling kampung menggunakan obor bersama Bupati Bintan H. Apri Sujadi, S.Sos dan Ketua PKK Kabupaten Bintan Hj. Deby Apri Sujadi berserta masyarakat setempat .
” suasana kemeriahan bulan Ramadhan di Bintan memang sangat berbeda dan luar biasa ” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bintan H. Apri Sujadi, S.Sos mengatakan bahwa suasana bulan Ramadhan di perkampungan desa Kabupaten Bintan memanglah sangat berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia . Hingga saat ini, kultur budaya melayu terkait gemerlap lampu cangkok sempena bulan Ramadhan di lingkungan masyarakat Kabupaten Bintan masih tetap terjaga dan akan terus dilestarikan .
” pemasangan lampu cangkok di bulan Ramadhan sudah menjadi tradisi dan kultur masyarakat melayu di Kabupaten Bintan . Pemerintah Daerah juga akan terus mendukung dan ikut melestarikan budaya lampu cangkok , sebagai bagian dari jati diri masyarakat melayu Kabupaten Bintan ” ujarnya saat ditanya oleh host MTMA Trans TV.
Ditambahkannya juga bahwa khazanah menghidupkan lampu cangkok atau lampu pelita merupakan suatu tradisi yang dilakukan sejak masa lalu secara turun-temurun oleh masyarakat Melayu dimana, dengan melakukan penyalaan lampu cangkok yang biasanya ditempatkan disekitar masjid, diberbagai penjuru jalan, halaman rumah dan juga teras-teras rumah penduduk . Puncaknya ketika malam 27 Ramadhan sempena menyambut malam Lailatul Qadar hingga Perayaan Hari Raya Idul Fitri .(Red/Rill)