Tanjungpinang,Jelajahkepri.com – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang terus konsen dalam mengendalikan Inflasi di kota tanjungpinang, tanjungpinang mengalami deflasi sebesar – 0,23% pada bulan kemarin sedangkan batam mengalami deflasi sebesar -0,66 dan Nasional ssebesar – 0,05 berdasarkan data yang di paparkan oleh BPS Kota Tanjungpinang dalam Rapat Rutin Bulanan TPID Kota Tanjungpinang di Ruang Rapat Kantor Walikota Tanjungpinang, Rabu (19/09).
Meskipun begitu menurut data dari BPS perkembangan inflasi tahun kalender di Kota Tanjungpinang selama 8 bulan terakhir tahun 2018 terus berada di bawah tingkat inflasi Nasional dan Batam. Hal ini menunjukan bahwa indikasi tingkat inflasi di Kota Tanjungpinang relatif cukup terkendali dengan rata-rata inflasi sebesar 0,18% perbulan.
Terkait dengan stok beras yang ada di Kota Tanjungpinang menurut data yang di paparkan oleh Bulog untuk saat ini stok beras yang ada di Kota Tanjungpinang sebanyak 4.600 ton dan stok beras ini di perkirakan akan cukup untuk sampai akhir tahun.
Dalam menjaga stabilitas harga beras, Bulog telah menyelenggarakan operasi pasar melalui satgas untuk menjangkau daerah-daerah yang masih belum terjangkau.
Sekda Kota Tanjungpinang Drs. Riono, M.Si selaku pemimpin rapat mengatakan bahwa inflasi adalah sesuatu yang perlu kita kendalikan. “Jika inflasi terlalu tinggi maka daya beli masyarakat akan turun begitu pula sebaliknya jika terlalu renda maka pedang akan rugi, oleh krena itu inflasi ini harus tetap dijaga.” Ungkapnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa kunci dari kenaikan harga untuk Kota Tanjungpinang hanya pada stok. “Jika stoknya cukup maka harga di pasaran tidak akan ada gejolak.” Jelas Riono.
Oleh karena itu, pada rapat tersebut Riono meminta untuk rapat selanjutnya agar dapat mengundang para distributor untuk melihat kondisi stok bahan pokok yang ada pada distributor.
(Rd/Hms)