Tanjungpinang,Jelajahkepri.com – Tingginya Intensitas curah hujan dalam beberapa hari terakhir ini mengakibatkan terjadinya genangan air di depan SPBU Km. 7 Tanjungpinang yang mengakibatkan terhambatnya lalu lintas.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, pada hari minggu (4/11) Kadis PUPR Kota Tanjungpinang bersama stafnya, Dinas PU Provinsi Kepri, Camat Tanjungpinang Timur, Damkar , semua gotong royong menangani masalah tersebut di tengah hujan lebat yang sedang melanda. Polres Tanjungpinang beserta jajarannya juga ikut andil sebagai sinergisitas antara Pemerintah Kota Tanjungpinang dengan kepolisian.
Hal tersebut dipaparkan Wakil Walikota Tanjungpinang, Rahma, S. Ip. Senin (5/11) di aula Kantor Camat Tanjungpinang Timur ketika usai memimpin rapat.
Lebih lanjut dikatannya, pada hari Senin pagi (5/11), Walikota Tanjungpinang Syahrul, S. pd melakukan peninjauan untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan, serta berupaya mencari solusi langkah yang harus diambil.
Setelah itu, Syahrul meminta Rahma pada Senin siang memimpin rapat penanganan genangan air km. 7 tersebut. Rapat dihadiri Dinas PUPR kota Tanjungpinang,
Dinas PU Provinsi Kepri, Polres Kota Tanjungpinang, Camat Tanjungpinang Timur, pemilik lahan Desmon dan Toko Puji, serta RT dan RW setempat guna menentukan kesepekatan bersama penyelesian genangan air di lokasi tersebut. Rapat digelar di Kantor Camat Tanjungpinang Timur, Senin (5/11).
“Saya sangat mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat agar masalah ini dapat cepat teratasi.” Harapnya.
Rahma mengatakan, berdasarkan hasil rapat telah didapat kata mufakat yang dituangkan dalam berita acara ada solusi jangka pendek dan solusi jangka panjang yang akansegera dilaksanakan. Solusi jangka pendek dengan melakukan pembersihan terhadap drainase yang tersumbat, dimana pihak Pemko Tanjungpinang melalui Dinas PUPR menyiapkan peralatannya, dibantu oleh Damkar, sedangkan Dinas PU Provinsi menyiapkan bahan dan tenaga dengan anggaran sebesar 50 juta rupiah.
Sedangkan solusi jangka panjang pemerintah akan melakukan pembangunan drainase di atas lahan Desmon dan Toko Puji, dimana keduanya telah bersedia memberikan sedikit lahannya untuk pembangunan drainase. Rahma menyambut gembira atas kesediaan kedia pemilik lahan tersebut, dan anggaran akan dimasukkan dalam APBD 2019 mendatang. Ia berharap masyarakat dapat memahaminya, karena semuanya butuh waktu, mulai dari proses lelang dan setelah lelang selesai baru bisa dilanjutkan dengan pengerjaan dengan tujuan agar masalah genangan air ini dapat teratasi.
(Rd/Hms)