NATUNA, JELAJAHKEPRI.COM – Wakil Bupati (Wabup) Natuna membuka resmi even Akbar yang bertajuk Festival Funtouristic 2019 yang disejalankan dengan Peringatan Hari Jadi Kota Ranai yang ke 148 di Halaman Pantai Kencana Ranai, Kecamatan Bunguran Timur. Sabtu, (27/07/2019) malam.
Kegiatan yang digelar Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) tersebut diselanggaarkan selama 3 hari, yaitu dari tanggal 27-31 Juli 2019 mendatang, dengan melaksanakan berbagai kegiatan seperti festival layang-layang Internasional yang diikuti oleh 21 negara, festival gasing, festival musik band, festival burung berkicau dan berbagai kegiatan menarik lainnya.
Wabup Natuna Hj. Ngesti Yuni Suprapti, diawal sambutannya dalam acara tersebut mengucapkan selamat atas terselenggaranya event rutin tahunan yang digelar oleh Disparbud Natuna.
Ia berharap, kegiatan tersebut mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Daerah ujung utara NKRI itu, dan dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat, serta dapat menjadi pundi-pundi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Natuna.
“Melalui event-event seperti ini, akan menjadi multiplayer efek, bagi perekonomian masyarakat. Dan yang terpenting harus bisa meningkatkan PAD Natuna,” ujar Ngesti, dalam sambutannya.
Namun Ngesti mengaku kecewa, karena pada peringatan hari jadi Kota Ranai yang ke 148 tahun tersebut, pihak penyelenggara tidak mengundang para tokoh pejuang Natuna, yang telah berjasa dalam membangun dan memajukan daerah berjuluk Mutiara Diujung Utara itu.
“Sayangnya para tokoh pejuang Kota Ranai dan Kabupaten Natuna tidak hadir pada malam hari ini. Saya dengar mereka tidak dapat undangan. Misalnya para tokoh masyarakat seperti mantan Bupati, mantan Ketua dan Anggota DPRD, atau tokoh-tokoh lain yang ikut memperjuangkan daerah ini, seharusnya diundang,” ucap Ngesti, sedikit kecewa.
Pasalnya kata Ngesti, para tokoh masyarakat yang dimaksud, dinilai telah berjasa dalam memperjuangkan berdirinya Ranai yang menjadi Ibu Kota Kabupaten Natuna saat ini.
“Mereka adalah saksi sejarah terbentuknya daerah ini. Bahkan Bung Karno (Presiden RI pertama) pernah berpesan, dengan kalimat ‘Jas Merah’. Artinya jangan sekali-kali melupakan sejarah,” ungkap Ngesti.
Sebelumnya Ngesti juga menyampaikan apresiasi dan memberikan penghargaan, kepada sejumlah penggiat pariwisata yang ada di Kabupaten Natuna. Diantaranya kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Wisata Hutan Mangrove dari Desa Mekar Jaya, Pokdarwis Pantai Batu Kasah dari Desa Cemaga Tengah serta Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Natuna.
Menanggapi hal tersebut terkait ketidak hadiran para tokoh pejuang Natuna pada acara pembukaan Funtouristic 2019, Kepala Disparbud Natuna, Hardinansyah, mengaku khilaf atas keluputan pihaknya yang tidak mengundang para saksi sejarah terbentuknya Kota Ranai dan Kabupaten Natuna.
Namun pihaknya berjanji, kedepan tidak akan lagi mengulangi kesalahan yang sama, dengan mengabaikan para tokoh yang telah berjuang mendirikan dan membangun daerah yang terletak di Laut Natuna Utara tersebut.
“Mungkin lebih tepatnya di HUT Kabupaten Natuna ke 20 tahun, pada 12 Oktober nanti, mereka lah pelaku nya. Tapi InsyaAllah kedepan HUT Kota Ranai akan kita undang. Terimakasih,” pungkas Hardinansyah. (Zal).