NATUNA, JELAJAHKEPRI.COM – Berkat hasil kerjasama antara Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Bunguran Barat dengan petani di Desa Air Lengit, dengan seiring waktu akhirnya mulai memasuki panen raya padi organik Desa Air Lengit, Kecamatan Bunguran Tengah.

Penen raya padi organik tersebut langsung dihadiri oleh Wakil Bupati (Wabup) Natuna, Hj. Ngesti Yuni Suprapti, pada Kamis (24/01/2019) pagi.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, terutama dukungan dari Wabup Ngesti, DPRD Natuna, beserta pihak Bank Riau Kepri, sukses melaksanakan penanaman padi organik perdana pada akhir Oktober 2018 lalu.

Hal tersebut disampaikan Wabup Ngesti pada sambutannya dihadapan sejumlah jajaran Pemerintah Kecamatan maupun Desa, serta sejumlah siswa SMK N 2 Bunguran Tengah.

“Alhamdulillah, melalui dukungan semua pihak dan kerjasama SMK Negeri 2 Bunguran Barat (SMK Pertanian, red) dengan petani, maka hari ini kita bisa memetik hasilnya. Butuh proses tiga bulan untuk sampai ketahap panen,” kata Wabup Ngesti.

Ia menjelaskan, panen kali iti ialah berkat pupuk organik yang dinilai jauh lebuh ekonomis dan sehat ketimbang menggunakan pupik bernahan kimia.

Dengan demikian Ngesti berharap seluruh Petani Padi Natuna khususnya untuk terus berlanjut menggunakan pupuk organik kedepannya.

“Pada kesempatan ini, saya akan mempromosikan pupuk cair Microba Alfafa buatan SMK Pertanian kepada para OPD. Kedepan Dinas terkait harus bisa memberikan pembinaan, supaya produksi pupuk organik di Natuna terus berlanjut, dan bila perlu bisa di ekspor keluar daerah,” harap Mantan Anggota DPRD Natuna periode 2009-2014 tersebut.

Pada kesempatan itu juga dihadiri Badan Pusat Statistik (BPS) Natuna. Kehadiran mereka ialah guna mengetahui hasil produksi petani dan akan dimasukan dalam data BPS.

“Kehadiran BPS ini supaya data mereka valid. Dan bersyukur, panen kali ini ada peningkatan hasil produksi,” ungkapnya.

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Dinas terkait akan terus mengakomodir kebutuhan petani dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani.

Penggunaan pupuk organik harus menjadi contoh desa lain agar turut serta menggunakan pupuk alamai tersebut dalam bercocok tanam.

“Saya sudah bicarakan dengan pihak SMK Pertanian dan Desa, supaya pembinaan ini berkelanjutan. Kepada Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Disperindagkop dan UKM, harus dimonitor,” pungkas Ngesti. (Zal)

Berita sebelumyaTingkatkan Motivasi Pendidik dan Siswa, Wan Sofyan Sambangi SDN 011 Puak
Berita berikutnyaRapat Paripurna PAW 3 Anggota DPRD Kepri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.