NATUNA, JELAJAHKEPRI.COM – Sedikitnya 39 orang peserta perwakilan dari berbagai Intasi, organiasi, dan komunitas, mengikuti pelatihan pertolongan di permukaan air, (Water Rescue) bagi potensi SAR, yang digelar oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Natuna.
Berbagai kegiatan tekhnik maupun penyampaian materi terkait operasi penyelamatan pertama, dilalui oleh seluruh peserta selama 6 hari, sejak tanggal 28 Agustus, hingga tanggal 2 September 2019 mendatang.
Mulai dari tekhnik pemindahan dan penilaian kondisi terhadap korban, tekhnik penanganan RGP, teknik penangan pendarahan syok dan cidera jaringan lunak, tekhnim penanganan cidera alat gerak kepala, leher dan dada, tekhnik penanganan kegawatdaruratan lingkungan, akses pertolongan, tekhnik pertolongan di air, serta tekhnik personal Floating Device (penggunaan pelampung).
Kepala KPP Natuna, Mexianus Bekabel kepada media ini menerangkan, Natuna sendiri memiliki luas wilayah laut yang tidak kecil, yakni 98 persen, ketimbang luas daratannya yang hanya 2 persen saja.
Dengan demikian, pihaknya memandang perlu untuk dilakukan pelatihan terhadap potensi SAR terkait penyelamatan korban di atas permukaan air.
“Sengaja kita memilih melaksanakan pelatihan potensi SAR Water Rescue, karena menurut data yang saya dapatkan dari Pemkab disini, Natuna memiliki luas laut yang cukup besar dibandingkan daratannya”, terangnya.
Selain berbatasan langsung dengan sejumlah negara tetangga kata Mexi, laut Natuna juga merupakan alur bagi kapal-kapal, maupun bagi para nelayan dalam melakukan pelayaran, sehingga pihaknya menilai rentan akan terjadinya kecelakaan laut.
“Alur pelayaran di laut sini banyak kapal-kapal maupun nelayan yang melakukan pelayaran, dan itu sangat rentan dengan kecelakaan laut”, ungkap Mexi.
Lanjut Mexi mengungkapkan, guna memaksimalkan jumlah potensi SAR, kedepan KPP Natuna berencana akan kembali melaksanakan kegiatan yang sama disejumlah Kecamatan di Natuna.
“Nanti kita akan berkembang di beberapa Kecamatan yang ada di Natuna, muda-mudahan tahun depan dapat kita laksanakan di Kecamatan Sedanau”, cetusnya.
Dengan hadirnya potensi SAR di Natuna, Mexi Berharap, para potensi yang sudah mempunyai atensi tersebut dapat berkontribusi terhadap masyarakat dalam melaksanakan pertolongan pertama sebelum tim SAR tiba dilokasi, serta dapat membantu pihak KPP Natuna dalam operasi penyelamatan.
“Sebagai kepala KPP Natuna saya berrharap, dapat memberi bantuan terhadap masyarakat yang sedang membutuhkan pertolongan”, pungkasnya.
Sementara itu, Kasubit Sumber Daya KPP Natuna sekaligus merupakan koordinator isntruktur pelatihan, Leo, disela-sela kegiatannya menjelaskan, penyerapan ilmu bagi para peserta potensi Natuna dinilai baik.
Pasalnya, meskipun diakui masih ada beberapa para peserta potensi yang tidak disiplin dalam pelatihannya, namun dapat melaksanakan berbagai praktek penyelamatan sesuai dengan arahan istruktur.
“Menurut saya cukup baik, tidak kalah dengan potensi-potensi SAR di daerah lain”, cetusnya.
Para peserta pelatihan potensi SAR Natuna nantinya kata Leo, akan mendapatkan atensi berbentuk fisik seperti sertifikat beserta nilai-nilai dalam melakukan praktek maupun ujian selama pelatihan.
“Mereka nanti dapat sertifikat dari kami, dan juga surat pernyataan akan bersedia membantu pihak KPP Natuna dalam melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban”, tutupnya.
Diketahui, dalam pelatihan pertolongan di permukaan air, (Water Rescue) bagi potensi SAR, yang digelar oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Natuna tersebut, menghadirkan sejumlah instruktur dari berbagai daerah, seperti KPP Pontianak, KPP Tanjung Pinang, dan dibantu oleh instruktur dari KPP Natuna sendiri. (Zal)