PELALAWAN – Bupati Pelalawan HM Harris bersama Plh Kepala Balai Besar Litbang Pasca Panen Pertanian Balitbangtan Kementerian Pertanian DD Hairudin Phd meresmikan sentra pelayanan pertanian padi terpadu (SP3T) mendol coperative farming SU-III gapoktan Harapan Maju Desa Sei Upih, Kecamatan Kuala Kampar, Rabu (27/2/2019) lalu. Peresmian SP3T ini diharapkan menjadi solusi memperpendek rantai pasok tanaman padi.
Saat memberikan sambutan, Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan, bahwa sejalan dengan kebijakan pembangunan pemerintahan Presiden RI dan Wakil Presiden RI tang dikenal 9 agenda atau nawacita, maka setidqknya ada 3 prioritas setidaknya ada 3 prioritas pembangunan Kabupaten Pelalawan yang menunjang atau menjadi bagian dari implementaa nawacita yakni pembangunan lawasan teknopolitan, destinaai wisata bono di Teluk Meranti dan pengembangan kawasan padi wilayah perbatasan di Kuala Kampar.
” Ya, sebagai daerah yang terletak dipesisir dan merupakan daerah perbatasan negara, maka membangun Pelalawan berarti membangun Indonesia dari pinggiran. Pengembangan padi dikawasan Kuala Kamparr dengan skala agribisnis akan berdampak bagi peningkatan produktivitaa dan kesejahteraan petani serta terwujudnya kedaulatan sebagai menjadi target dari nawacita,” terangnya.
HM Harris juga mengatakan, bahwa sudah sejak lama Pulau Mendol dengan luas kurang lebih 30.000 Ha merupakan lumbung padi bagi kawasan pesisir bagian tengah Provinsi Riai dan Provinsi Kepulauan Riau, dengan pola tradisional dan sebagian telah terjangkau oleh program pemerintah. Sebelumnya, pada tahun 2015, produksi padi mencapai kurang lebih 18.000 ton. Kabupaten Pelalawan denhan upaya inovaai telah memiliki 5 varietaa padi unggul pasang surut yang telah dilepas dan dilaunching yakni cekau, karya, bono, mendol dan inpara Pelalawan mempunyai potensi 8,2 ton, dan segaka keteebataaan SDM dan infrastruktur perbenihan.
” Kecamatan Kuala Kampar berpotensi menyumbang produksi padi lebih 60.000 ton mengalami peningkatan 2 kali dari kondisi saat ini, untuk itu kita berharap dengan telag ditetapkannya Kabupaten Pelalawan sebagai kawasan padi oleh Keputusan Menteri Pertanian. Dengan beebagai potenai tersebut, kami siap menerima penugasan dari pusat dan kami berharap juga kawasan padi di Kabupaten Pelalawan menjadi bagian daro roadmap Indonesia lumbung pangan dunia 2045,”ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Pelalawan Ir Syahfalefi menambahkan, bahwa kebijakan pembangunan pertanian yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan selalui mensinergikan dengan program Pemerintah Pusat dengan menciptakan swasembada pangan. Padi di Kecamatan Kuala Kampar, Manggis di Kecamatan Langgam dan cabe beebagai kecamatan lainnya, untuk itu pihaknya berupaya melakukan percepatan pengembangan kawasan pertanian diantaranya adalah untuk menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi.
” Isu strategis peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani secara nasional juga menjadi isu strategis di daerah kita, maka dengan itu saya sadari pembangunan pertanian tidak bisa sepenggal-penggal-penggal. Harus komprehensif, mulai dari hulu budidaya sampai hilir pasca panen. Hari ini juga, kita melakukan panen raya padi dilahan seluas 5.793 Hektare di lima desa di Kecamatan Kuala Kampar yakni Desa Sungai Upih, Desa Sungai Solok, Desa Teluk Bakau, Desa Serapung dan Desa Teluk Beringin,”tutupnya.
(M. Panjaitan)