NATUNA, JELAJAHKEPRI.COM – Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Susi Pudjiastuti melalui Sekjen KKP, Nilanto Perbowo, siang ini melakukan uji coba, penggunaan aplikasi nelayan Nusantara, Aruna, dan Qasir.
Uji coba aplikasi tersebut melalui Video Konpres Nelayan Natuna, Sorong, Morotai dan Jakarta. Pemanfaatan Palapa Ring Barat terhadap Nelayan, sekaligus penyerahan Aset Pemkab Natuna kepada Kementerian Kelautan, dilaksanakan di lokasi SKPT Selat Lampa, Kecamatan Pulau Tiga. Rabu, (20/3/2019) siang.
Diketahui, sebagai garda terdepan, Pemerintah Pusat telah mencanangkan pembangunan jangka menengah, sejak tahun 2015-2019 . Kawasan ini menjadi salah satu prioritas utama untuk dikembangkan.
Sebelumnya Presiden RI, Joko Widodo telah mencanangkan 9 Agenda Prioritas Pembangunan Nasional, dimana Nawa Cita ke:3 , membangun Indonesia dari pinggiran . Dengan memperkuat daerah dan desa, dalam kerangka negara kesatuan.
Dengan demikian, guna mendukung Nawa Cita tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Daerah Paling ujung Perbatasan, yang merupakan pusat bisnis kelautan dan perikanan terpadu, mulai dari hulu sampai ke hilir, terang Sekretaris Jenderal KKP Nilanto Perbowo saat memberi sambutan di SKPT Natuna. Provinsi Kepuiauan Riau.
Dalam kunjungan kerja itu, Nilanto didampingi Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Zulficar Mochtar serta Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal dan para pejabat, menjelaskan, sampai tahun 2018, sebanyak 12 SKPT dibangun di daerah pesisir Indonesia sudah siap dioperasionalkan.
Diantaranya, Natuna, Nunukan, Biak Numfor, Talaud, Morotai, Mentawa Sabang. Rote Ndao, Sumba Timur dan Saumlaki awai, Merauke, Mimika.
Oleh karena itu, pada hari baik ini, kita berkumpul untuk melihat SKPT sangat megah, di tengah alam yang luar biasa .ujarnya.
Besarnya Investasi dari dana APBN digulirkan Pemerintah lewat Kementerian Kelautan dan Perikanan, sejak tahun 2015-2019 mencapai Rp.212,2 milyar. Ditambah pembiayaan Dana Alokasi Khusus Provinsi Kepulauan Riau Rp 8.6 Milyar, DAK Kabupaten Natuna 18.7 Milyaar
Dukungan anggaran tersebut diwujudkan dalam bentuk kegiatan pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana produksi kelautan dan perikanan di pelabuhan perikanan Selat Lampa.
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden, Nomor 3 Tahun 2017 tentang Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional, SKPT Natuna mendapat banyak dukungan, dan sinergi dari Kementerian/Lembaga terkait .
Di antaranya dari Kementerian PUPR, dalam bentuk pembangunan jalan akses ke lokasi SKPT Natuna, dari Ibu Kota Kabupaten (Ranai-Selat Lampa), dari Kementerian ESDM sebagai pasokan BBM untuk nelayan (subsidi dan komersial) dari Pertamina. Suplai tenaga listrik dari PLN.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menyediakan fasilitas dan penguatan akses telekomunikasi/internet di lokasi SKPT Natuna. Kementerian Perhubungan dalam bentuk dukungan transportas distribusi pemasaran hasil perikanan Natuna (melalui Tol Laut) dan fasilitasi penerbitan dokumen kapal bantuan pemerintah bagi para nelayan.
Kementerian BUMN dalam bentuk dukungan kegiatan pemasaran hasil perikanan Natuna melalui peran Perum Perikanan
dan perbankan . Kehadiran layanan perbankan untuk Indonesia (Períndo) nelayan di lokasi SKPT Natuna hari ini merupakan wujud nyata dari sinergi antara KKP dan kementerian/lembaga terkait khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Kita dapat melakukan video converence, serta dapat menggunakan aplikasi Nelayan Nusantara Aruna dan Qasir,papar Nilanto
Atas dukungan Kementerian Komunikasi dan Informatika, dilaksanakan video conference antara Menteri Kelautan dan Perikanan dengan Mentern Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Kantor STO PT Telkom Sorong, dan Kantor Bupati Morotai.
Dilaksanakan pula video call Menteri Kominfo dengan Nelayan di laut Natuna, disaksikan melalui videotroni serta video call Menteri Kominfo dengan Menteri KP dan Nelayan di SKPT Natuna sambil interaksi visual mengunakan aplikasi Nelayan Nusantara, Aruna dan Qasir.
Nilanto juga menyebutkan bahwa setelah SKPT Natuna dibangun dengan baik dan megah, yang terpenting adalah operasionaliasinya harus optimal.
Oleh karena itu, kegiatan ekonomi perikanan di lokasi SKPT Natuna sudah dijalankan sejak Juni 2017 dan terus menunjukkan peningkatan Total produksi ikan hasil tangkapan nelayan Natuna di lokasi Selat Lampa, sampai Desember 2018 mencapai 1-361 ton, dengan nilai Rp 34 milyar, ujar Nilanto.
Tentu produksi ini diharapkan terus meningkat dengan kerja sama yang baik dari semua, baik di pusat maupun daerah.Salah satunya dengan mengarahkan kapal-kapal ikan dengan izin tangkap dari provinsi dan pusat sedang beroperasi di perairan WPP 711 (Natuna Utara) dan harus mendaratkan hasil tangkapannya di lokasi SKPT Natuna (Selat Lampa).
Pada kunjungan kerja tersebut dilaksanakan pula Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Barang Milik Daerah dari Pemerintah Natuna kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan, berupa Dermaga Pelabuhan di Desa Tanjung Kumbik, Kecamatan Pulau Tiga, senilai Rp 274 milyar.Hal ini menunjukkan dukungan penuh Pemda Natuna untuk mengembangkan sektor kelautan dan perikanan di pulau terdepan NKRI. (Zal)