NATUNA, JELAJAHKEPRI.COM – Korban penganianan inisial H (45) Ibu rumah tangga , merupakan warga Padang Kurak, Ranai, Natuna diduga dianiaya oleh seorang tukang ojek di Bendungan Tapau, Desa Air Lengit, Kecamatan Bunguran Tengah, Kamis (10/10/2019) sekira pukul 20.15 Wib.

Sebagaimana dilansir dari batamtimes.com, korban mengaku dirinya hampir terbunuh oleh pelaku, yang hingga saat ini belum diketahui motif dari pelaku itu sendiri.

” Saya mau dibunuh dan dianiaya oleh lelaki supir ojek, ucapnya singkat. Ketika ditemui di ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Ranai, Jumat (11/10/2019) pukul 09.10 Wib.

Akibat kejadian tersebut, saat ini korban didampingi keluarga telah ditangani medis umtuk pengobatan.

Korban setengah baya ini mengalami luka robek dibagian kepala dan mata sebelah kiri, hingga bengkak lebam dan membiru.

Penuturan keluarga korban saat ditemui menjelaskan, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 07.15 wib, Jumat (11/10/2019).

Kemudian sikorban berhasil melarikan diri, dan mendatangi salah satu tetangga rumah orang tua korban di Padang Kurak, saat itu kondisi kepala korban berlumuran darah.

“Tiba-tiba mamak korban terkejut dan panik melihat kondisi korban. Dengan cepat orangtua korban membangun anak lelakinya Ilham, untuk dilarikan ke RSUD Ranai untuk penanganan medis”, ujarnya.

Sementara itu, orangtua korban Wahidah mulai bercerita kejadian yang dialami korban anak keduanya itu berawal hari Kamis malam (10/10/2019) sekira pukul 19.15 wib, korban minta diantar supir ojek untuk mengambil madu di Kecamatan Batubi.

Setiba di seputaran Bendungan Tapau Desa Air Lengit arah Kecamatan Batubi,tiba-tiba korban mengalami kekerasan penganiayaan dan upaya pembunuhan dari supir ojek.

Namun korban berupaya membela diri dan berjuang melepaskan dari cengkraman pelaku sadis tersebut. Lalu, korban mendorong pelaku sekuatnya.
Pelaku terpelanting dan cepat melarikan diri kedalam Hutan.

” Anak saya nginap dihutan satu malam, Pak. Paginya dia keluar minta bantuan kepada warga sedang melintas pakai sepeda motor. Dengan kondisi kepala berlumuran darah.Tapi, mereka ketakutan. Tak berani, membawa anak saya,” ucapnya dengan nada haru.

Lanjut Wahidah, korban berhasil kabur dengan menumpangi Mobil pick up lewat yang telah distopnya.

“Anak saya minta dibawa pulang ke padang kurak. Supir mobil awalnya keberatan. Takut terlibat peristiwa itu dan akhirnya bersedia membawa korban pulang”, pungkasnya.

Kasus kekerasan percobaan pembunuhan tersebut saat ini telah di tangani oleh Satuan Reskrim Polres Natuna.

Hingga berita ini turunkan belum diketahui Identitas pelaku supir ojek dan motip kekerasan yang dilakukan kepada korban. (Zal).

Artikulli paraprakWali Kota Medan Ajak Manfaatkan Revolusi Industri 4.0
Artikulli tjetërTurnamen Tenis Meja BP Batam Digelar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.