Pelalawan – Anak Manaek Siahaan yaitu Iwan Sarjono Siahaan diduga mencuri buah milik sawit Manaek dan merampasan kederaan jenis Mitsubishi L200 bersama sepeda motor jenis Suzuki BM 3888 BL dari supir Aritonang lalu Iwan membawa supir dan kenek bersama kendaraan dan sepeda motor Dengan secara menandera supir dengan sepeda motor lalu Iwan membawa ke kantor polres Pelalawan.
Padahal Manaek yang menyuruh mengangkat sawit yang sudah di panen oleh kebun sawait, sesuai laporan Iwan di polres Pelalawan mengaku bahwa sawit yang diangkut supir tersebut adalah milik anaknya Iwan sihaan namun sesuai pengakuan Manaek Siahaan adalah sawit dia yang diangkut kenapa supir dan keneknya disandra lalu di bawa kekantor polres Pelalawan pada hari Minggu (19-4/2020) dan tempat kejadian di bukit Kusuma kecamatan pangkalan kuras kabupaten Pelalawan Riau, dalam persoalan ini Manaek Siahaan tidak terima soal pencurian dan penandraan mobil terhadap pada supir dan kenek tersebut. lalu Manaek lapor balik pada polres Pelalawan sekitar pukul 23.33, tutur manaek Siahaan sawit yang diangkut supir tersebut adalah diareal kebun sawit dia,
Sebelumnya manaek sudah menyuruh pemanen 4 orang untuk memanen sawit dikebun sawit milik dia setelah itu lalu Manaek menyuruh mobil yang disewa kan pada manaek mengangkut buah sawit nya, tiba-tiba ISS menandra mobil dan lalu membawa supir dan kenek tersebut kekantor Polres Pelalawan Riau dengan tuduhan pada supir bersama kenek 1 mencuri Sawit ISS.
Tidak lama kemudian Manaek mendengar Bahwa supir dan keneknya disandra Iwan dalam bersamaan itu Manaek langsung buat laporang pada polres Pelalawan diwakili Toni Harapan Barimbing orang dipercayai manaek sebagai pengawas kebun sawitnya selama ini, Surat Tanda Terima Laporan Polisi. Nomor: STPL/IV/2020/Riau/RESPLLWN.
Tambah Manaek Siahaan apa dasar ISS mengaku bahwa sawit yang diangkut mereka itu milik Dia? Sementara sawit yang diangkut mereka masih di kawasan areal kebun sawit saya. Kata manaek sambil menunjukkan surat kebun tersebut. Minggu (19-4/2020)
di kantor polres Pelalawan Riau” Akhirnya. (M. Panjaitan)