NATUNA, JELAJAHKEPRI.COM – Bertempat di Pantai Desa Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Natuna, Mexianus Bekabel S.Sos. menutup secara langsung kegiatan pelatihan pertolongan di permukaan air, (Water Rescue) bagi potensi SAR Natuna. Senin, (02/09/2019) petang.

Penutupan kegiatan tersebut ditandai dengan upacara pelepasan tanda peserta oleh Kepala KPP, Mexi. Dilanjutkan dengan pembacaan laporan hasil kegiatan oleh koordinator isntruktur pelatihan.

Dalam sambutannya, Mexianus Bekabel mengatakan, tujuan dari pelatihan yang dilaksanakan oleh pihaknya, ialah guna memberi pengetahuan dan pelajaran kepada potensi SAR dalam melakukan pertolongan pertama, jika terhadap korban kecelakaan diatas permukaan air, sebelum TIM SAR tiba dilokasi.

“Dengan harapan, teman-teman mampu mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapatkan selama pelatihan, tetapi ingat setiap kejadian tetap harus diinformasikan terlebih dahulu kepada kami”, ujarnya.

Lanjut Mexi, Banyaknya kecelakaan yang terjadi, baik itu kecelakaan darat, air, udara, maupun bencana alam, hal tersebut menuntun pihaknya untuk tetap selalu berwaspada, serta selalu siap memberikan pelayanan pencarian dan pertolongan, pada masa tanggap darurat pada korban.

Dengan demikian terang Mexi, pihaknya membutuhkan potensi-potenai SAR diwilayahnya dalam memaksimalkan pelaksanaan pertolongan dan pencarian terhadap korban.

“Saat ini peserta dalam proses meningkatan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia. Salah satu keberhasilan potensi SAR adalah berkurangnya jumlah korban yang maksimal”, ungkapnya mengakhiri.

Sedikitnya 39 orang peserta perwakilan dari berbagai Intasi, organiasi, dan komunitas, mengikuti pelatihan pertolongan di permukaan air, (Water Rescue) bagi potensi SAR, yang digelar oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Natuna.

Berbagai kegiatan tekhnik maupun penyampaian materi terkait operasi penyelamatan pertama, dilalui oleh seluruh peserta selama 6 hari, sejak tanggal 28 Agustus laly, hingga tanggal 2 September 2019 hari ini.

Mulai dari tekhnik pemindahan dan penilaian kondisi terhadap korban, tekhnik penanganan RJP, teknik penangan pendarahan syok dan cidera jaringan lunak, tekhnim penanganan cidera alat gerak kepala, leher dan dada, tekhnik penanganan kegawatdaruratan lingkungan, akses pertolongan, tekhnik pertolongan di air, serta tekhnik personal Floating Device (penggunaan pelampung). (Zal).

Artikulli paraprakBabinsa Serda Syahruddin, Turut Melayat Salah Satu Warga Binaannya yang Meninggal Dunia
Artikulli tjetërMosi Apresiasi Terkait Pin Emas di pakai Anggota DPRD Sumut periode 2019-2024.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.