Pelalawan- Bupati Kabupaten Pelalawan H Zukri didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pelalawan, Eko Novitra dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Budi Surlani melakukan kunjungan kerja (kunker) , fasilitas pengolahan sampah inovatif yang berlokasi di kawasan Taman Safari, Bogor. pada bulan Juni 2025 lalu.
Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari teknologi dan metode pengolahan sampah yang ramah lingkungan, serta menggali inspirasi untuk meningkatkan pengelolaan sampah
Di Taman Safari Bogor, rombongan Bupati disambut oleh pengelola dan diajak meninjau langsung fasilitas pengelolaan sampah terpadu yang mengusung konsep Integrated Waste Management (IWM).
Sistem IWM yang diterapkan di Taman Safari mencakup pemilahan sampah organik dan anorganik sejak dari sumbernya, pengolahan sampah organik menjadi kompos, serta pemanfaatan kotoran hewan untuk dijadikan produk kreatif bernilai ekonomis, seperti Poo Paper atau kertas daur ulang dari limbah hewan.
Bupati Zukri mengapresiasi sistem yang diterapkan dan menyatakan bahwa pendekatan seperti ini relevan untuk diadopsi di kawasan wisata maupun fasilitas publik di Pelalawan.IWM ini merupakan fasilitas inovatif yang mengelola sampah secara berkelanjutan dengan prinsip ekonomi sirkular , teknologi yang diterapkan meliputi pemilihan sampah sejak awal, pengolahan organik menjadi kompos,daur ulang anorganik ,serta pemanfaatan energi dari limbah. Dengan pendekatan ,Greeprosa telah berhasil mengurangi dampak lingkungan sekaligus menciptakan nilai tambah dari sampah yang dihasilkan.
“Kami melihat langsung bagaimana pengelolaan sampah di Taman Safari Bogor dilakukan secara terintegrasi dan ramah lingkungan. Ini menjadi referensi penting bagi Pelalawan untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang modern, edukatif, dan berkelanjutan.” kata Bupati Zukri, Kamis (2/10/2025) pada awak media
Jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, sering banjir , Bupati Zukri mengatakan, Kabupaten Pelalawan cocok diterapkan sistem pengelolaan sampah terpadu yang mengusung konsep Integrated Waste Management (IWM).
“Jalan menuju TPA Desa Kemang telah beberapa tahun terendam banjir setiap musim hujan, menyebabkan truk sampah tidak bisa melintas dan pengiriman sampah terganggu hingga berminggu-minggu. Hal ini memperburuk kondisi pengelolaan sampah di hilir.” ujar Bupati.
“Kami sedang menyiapkan konsep environmental social sustainability yang mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Tujuannya yakni mengurangi beban TPA, meningkatkan daur ulang, dan menuju Pelalawan bebas sampah.” kata Bupati Zukri.
Bupati Zukri juga apresiasi atas dukungan sektor swasta serta berharap dukungan penuh dari pemerintah pusat untuk penguatan sistem. Beliau juga meminta dukungan kepada Kementrian LHK dan Komisi XII DPR RI untuk mensupport pengelolaan sampah di Kabupaten Pelalawan.
Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq dalam arahannya menegaskan bahwa pengelolaan TPA merupakan tanggung jawab penuh setiap kepala daerah.
“Kalau pengelolaan sampah menimbulkan pencemaran dan konflik sosial, maka sesuai amanat Undang-Undang, ada konsekuensi hukum dan administratif yang melekat. Ini harus jadi perhatian serius.” paparnya
Menteri LHK menekankan pentingnya membangun sistem yang menyeluruh. “Kita tidak bisa lagi mengelola sampah dengan pendekatan darurat. Harus ada transformasi dari hulu ke hilir, mulai dari pengurangan, pemilahan, hingga daur ulang.
Sebagai bentuk komitmen konkret, Kementerian LHK akan mengirimkan dua tenaga ahli untuk mendampingi Kabupaten Pelalawan dalam mengelola Bank Sampah.(Mp/Advertorial)