Tanjungpinang,Jelajahkepri.com – Untuk kali pertama, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, menggelar Festival Imlek, di Jalan Merdeka Kota Lama Tanjungpinang, Sabtu (24/2) malam.
Gelaran festival imlek 2018 ini, sebagai upaya untuk menarik kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Keragaman budaya tersaji menarik dalam festival tahun baru Cina di Kota Tanjungpinang, mulai reong, barongsai, pest kembang api, hingga beragam seni tari, vokal, dan kompang, ditampilkan sebagai upaya merajut keberagaman di Kota Tanjungpinang.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang, Drs. Raja Ariza, MM, mengapresiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bersama PSMTI, karena mengemas festival imlek begitu apik.
 ” Mudah-mudahan tahun depan, gelaran festival imlek ini bisa lebih besar lagi, ini kekayaan daerah yang selalu berdampingan di Kota Tanjungpinang. Festival ini juga, bisa menjadi objek wisata menarik bagi wisatawan, khususnya turis asal cina “, ujarnya
Menurut Pj. Wali Kota, Tanjungpinang memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan wisata budaya. Karena sejak dulu, kegiatan budaya cina ini, selalu ditonton masyarakat, seperti pertunjukkan wayang cina, tatung atau louya. Namun, pertunjukan ini sudah jarang sekali kita temui di Kota Tanjungpinang. Untuk itu, ia berharap budaya lama tersebut bisa diangkat kembali.
” Saya ingin masyarakat bersama pemerintah membangun budaya dan adat di Kota Tanjungpinang. Budaya yang pernah hilang, dihidupkan lagi. Dengan begitu, kegiatan budaya tersebut, bisa kita jadikan agenda tahunan pariwisata “, pungkasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Reny Yusneli, menjelaskan festival imlek 2018 ini, merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan. Selain untuk mendatangkan wisatawan, festival ini juga, untuk menunjukkan keragaman budaya yang ada di Kota Tanjungpinang.
” Tanjungpinang kaya akan keberagaman budaya, agama, suku, dan kepercayaan. Meskipun penuh dengan keragaman budaya, masyarakatnya tetap bersatu dan menjunjung tinggi nilai kebersmaan “, tukasnya
Meski, baru pertama digelar, kata Reny, festival ini memberi pengaruh yang signifikan terhadap kunjungan wisatawan. Sejak pawai digelar sore tadi hingga malam ini, antusias masyarakat begitu tinggi, jadi tak perlu jauh-jauh ke Kota lain, jika ingin rayakan kemeriahan imlek, karena perayaan imlek Kota Tanjungpinang tak kalah meriah dengan berbagai pertunjukkan budaya, tradisi dan festival.
” Semoga festival ini menjadi Ikon baru untuk datangkan turis ke Kota Tanjungpinang “, tambahnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Tanjungpinang, Fredy, mengharapkan festival imlek ini, tidak hanya masuk dalam agenda Pemko Tanjungpinang, tetapi bisa masuk dalam agenda nasional.
” Festival ini menjadi ajang memupuk kebersamaan masyarakat di Kota Tanjungpinang walaupun dengan perbedaan budaya. Keragaman budaya inilah yang menjadi aset di Kota Tanjungpinang. Semoga situasi kondusif dan bersahabat yang telah terbina selama ini terus kita jaga bersama “, ucapnya.
Acara turut dihadiri, Danlanudal, Anggota DPRD, para Asisten, Kepala OPD, Kelua LAM, tokoh agama, dan masyarakat.(Hms)
Artikulli paraprakBupati Bintan : Pada Tahun 2019, Masyarakat Mantang Bisa Nikmati Listrik 24 Jam
Artikulli tjetërBINA GENERASI MUDA, BABINSA JADI PEMBINA UPACARA DI SEKOLAH-SEKOLAH

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.