PALEMBANG – Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Sumatera Selatan (Sumsel) bakal gelar Musyawarah Provinsi (Musprov) atau pemilih ketua ulang. Musprov akan digelar di Hotel Swarna Dwipa Palembang, 24-25 April 2021.
Ketua Bidang Organisasi Pengurus Besar (PB) Percasi, Rikardo mengatakan sebelumnya Percasi Sumsel telah menggelar Musprov. Namun prosesnya dinilai ada pelanggaran, sehingga diputuskan batal.
“Dari hasil Musprov sebelumnya, PB Percasi dapat laporan dari salah satu calon ketua dan juga KONI Sumsel. Lalu kita kaji, letak kita sebagai orang tua bagaimana kita harus bisa berdiri di tengah. Kita tidak bicara politis, siapapun yang menang kita tidak masalah,” kata dia.
Namun karena prosesnya ada tidak benar. “Ada yang dilanggar, ada pelanggaran, jadi kurang bagus sehingga kita ulang. Entah siapa orangnya nanti ketua terpilih silahkan,” ujar dia.
Menurut dia tahapan proses sudah mulai, dimulai dari pendaftaran calon ketua. “Penyelenggaraan kita libatkan KONI, Pengprov Percasi Sumsel dan juga Percasi Kabupaten dan Kota,” terang dia.
Rikardo berharap pada Percasi Sumsel bukan hanya rebutan ketua. Kepentingan PB Percasi adalah prestasi.
“Prestasi medali, prestasi organisasi dan lain lain. Hasilnya harus fokus persiapan PON. KONI harus mensupport siapapun terpilih nanti,” sambung dia.
Lebih lanjut Rikardo menambahkan Musprov Percasi Sumsel bakal diikuti 11 Percasi cabang Kabupaten dan Kota.
Sementara itu Zulfaini M Rofi Panitia Pelaksana Musprov Percasi Sumsel mengatakan dirinya diminta untuk membantu pelaksanaan Murprov.
“Untuk memperbaiki pelaksanaan pemilihan. Harapan kita yang dipilih Pengcab harus kita hargai. Percasi adalah Cabor potensial KONI Sumsel. Potensi medali PON jangan sampai rusak gara gara kepengurusan,” terang dia.
Sementara itu Novarizal Ketua Tim Penjaringan mengatakan pihaknya akan berusaha fair play.
“Besok sudah menerima pendaftaran calon ketua sampai Sabtu. Kita akan berusaha fair, dan terbuka. Kita minta calon siapkan saksi dan libatkan PB Percasi dalam verifikasi. Jangan sampai nanti ada kata-kata panitia tidak fair,” tukas dia.
(Daeng)