JAKARTA – Semenjak Virus Corona (covid-19) ini melanda negeri, begitu banyak kalangan yang merasakan dampaknya, tidak sedikit para pelaku usaha yang bangkrut sampai gulung tikar, namun ada yang tetap bertahan dimasa- masa sulit ini
Pieter Tobias Pattiasina, selaku pelaku usaha sekaligus praktisi kesehatan menyampaikan kepada media, disela-sela kesibukan di kediaman kawasan Duren Sawit, Jakarta, pada Selasa (22-09-2020)
“Kita liat perkembangan Covid-19 semakin hari semakin naik, kita berharap agar pemerintah khususnya yang ditugaskan menurunkan angka Covid-19 ini lebih lagi bekerja keras, turun kelapangan, apa benar yang meninggal itu disebabkan oleh Covid-19, atau karena penyakit dasar/ penyakit bawaan, sampai hari ini tidak ada statistiknya, ini kita kritisi agar pemerintah memiliki suatu statistik yang benar, supaya masyarakat paham akan siatuasi sebenarnya”, ujar Pieter Tobias Pattiasina yang akrab disapa Kakatobi ini
Kakatobi mengutarakan Sebagai pelaku usaha sangat besar sekali dampak yang dirasakan, jika Covid-19 ini belum landai (penurunan) jumlah terdampak, maka kami hanya bisa dirumah saja, belum bisa menghasilkan secara maksimal.
“Semenjak Corona ini terjadi, usaha yang dilakukan tidak konvensional lagi, tapi semua dilakukan via online, kami berharap agar situasi ini cepat pulih kembali, agar penguasa dapat bekerja secara maksimal”, ulas Kakatobi
Tekait kebijakan yang dikeluarkan Pemprov DKI dengan melaksanakan PSBB secara ketat, Kakatobi berpendapat
“Sebagai pengusaha ini kebijakannya sangat berdampak sekali, namun saya juga sebagai praktisi kesehatan, saya sangat mendukung hal ini, karena ini solusi untuk mempercepat wabah ini cepat berlalu”, tutur Kakatobi
“Sebagai pengusaha kami punya planning, untuk dapat bertahan hidup dalam kondisi saat ini, dengan cara penjualan secara online, inilah satu-satunya cara bagi kami untuk bisa bertahan, menjual produk-produk kami dalam bidang kesehatan, seperti hand sanitizer, disinfektan, dan lain-lain kami jual secara online”, ulas Pieter Tobias yang juga Ketum Apokeslap (Asosiasi Pengusaha Obat-obatan dan Kesehatan Laboratorium) ini.
Kakatobi juga mengulas tentang Perbumma (Perkumpulan Badan Usaha Milik Masyarakat) Adat Nusantara
“Selaku Ketua Bidang Kesehatan di DPP Perbumma Adat Nusantara, Perbumma sudah mempunyai perencanaan yang dahsyat sekali yakninya mengembangkan usaha milik adat, ini sangat konkrit dan sangat dibutuhkan bagi bangsa ini, karena dapat kita lihat banyak sekali pengusaha-pengusaha yang datang dari luar dengan se-enaknya mengambil hasil bumi dan dibawa keluar. Adanya Perbumma ini sangat membantu agar generasi kita kedepan bisa memanfaat potensi-potensi diwilayah masing-masing mendayagunakan dan memfungsikan aset-aset milik adat dengan produktif”, tutup Kakatobi juga selaku Pembina Yayasan Ezy Pratama Foundation mengakhiri. (Megy Aidillova)