Pakambaru, JelajahKepri.com -Kediaman Romo KH. Shumyani Aziz, Tingkir, Salatiga Jawa Tengah. Beliau menantu *”Kyai Poros Langitan”* yaitu Syekh KH. Zainuddin Ponpes Al Falah Ploso, Kediri Jawa Timur. Kami bincang ttg syiar agama, ttg Pesantren, Ulama & Kyai NU. Romo Yai Shumyani adalah mertua KH. Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) Tegalrejo, Jawa Tengah.

Secara tiba – tiba Romo Yai menanyakan dan membahas Kitab Al Intishor Wat Tarjih ttg kristologi yang dikarang kakek sy (Humaidi Sholeh) dan dicetak di Kairo, Mesir tahun 1932. Saya terkejut sekali ternyata Mbah Yai Shumyani telah menterjemahkan kitab tsb tapi blm dicetak, masih manuskrip. Sy kemudian ikrarkan untuk memfasilitasi penerbitan kitab tersebut.

Beliau jg kisahkan tentang Mbah Yai Zubair Salatiga yang Ahli Falaq, lahir tahun 1908. Sy baca tulisan kuno Mbah Yai Zubair yang saat akad nikahnya dihadiri langsung oleh Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, Syekh KH. Asnawi Kudus, dll. Mbah Yai Zubair adalah salah satu Ulama NU Jawa Tengah dan sahabat dekat kakek sy (Humaidi Sholeh) serta sama2 memimpin perang di Tengaran Jawa Tengah tahun 1947 di Batalyon Hizbullah, masyhur dgn sebutan Batalyon Clurut.

Mbah Yai Shumyani berulangkali mengucapkan kata *”Alhamdulilah”* saat sy meminta restu untuk ikut sbg kandidat Ketua Umum PBNU pada Muktamar NU ke-34 di Provinsi Lampung tgl 23-25 Desember mendatang.

Usai sholat Magreb berjamaah, sy permisi untuk melanjutkan perjalanan bersilaturrahim ke KH. Abdul Qodir Pengasuh Ponpes Sunan Giri, Salatiga yg dulu Alumnus Ponpes Lirboyo Kediri Jawa Timur & Khodim Syekh KH. Anwar Manshur.(SG )

 

Artikulli paraprakTingkatkan Hasil Tangkapan, PT Timah Tbk Berikan Bantuan Jaring untuk KUB Nelayan Perbatasan Desa Pongkar
Artikulli tjetërKapolresta Pekanbaru Hadiri Study Kelayakan Dan Peninjauan Lokasi Pembangunan Polsek Marpoyan Damai

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.