Tanjungpinang ,Jelajahkepri.com – Wakil Walikota Tanjungpinang Rahma,  S. Ip melakukan peninjuan langsung ke jalan di depan SPBU km. 7 ketika hujan deras turun, Jum’at (9/11). Lokasi tersebut selama ini sering terjadi genangan air bila hujan mengguyur dan menghambat kelancaran lalu lintas.
Dari hasil pantauan di lapangan,  lokasi tersebut sudah bebas dari genangan air.  Rahma yang didampingi Asisten II Irwan,  S. Sos,  Kepala Dinas PUPR Kota Tanjungpinang, Hendri, ST, Kepala Satpol PP, H. Effendy, S.Sos, MM, melakukan peninjauan lapangan ditengah hujan deras.
 Ia mengatakan Alhamdulillah, meskipun hujan lebat turun tidak lagi terjadi genangan air,  karena kesepakatan rapat penanganan genangan air beberapa hari yang lalu sudah dilaksanakan dan solusi jangka pendek sudah membuahkan hasil,  lalu lintaspun sudah berjalan lancar.
Menurut Rahma, evaluasi ini dilakukan ketika hujan deras untuk memastikan proses perbaikan gorong-gorong serta saluran air di kawasan tersebut berjalan baik. “Setelah ada penanganan jangka pendek yang telah disepakati bersama Pemprov dan Pemko, sekarang ini tidak ada lagi genangan air”, Ungkapnya.
Ia juga mengatakan untuk jangka panjang sesuai dengan tahapan proses, akan dilakukan penanganan pada bulan Maret atau April  2019. “Semoga tahun depan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan, kita sangat bersyukur, penanganan jangka pendek ini sudah dapat mengatasi genangan air di batu 7 ini”,  Lanjut Rahma.
Belum lama ini, Pemerintah Kota Tanjungpinang melakukan rapat penanganan genangan air tersebut di Kantor Camat Tanjungpinang Timur. Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Walikota Tanjungpinang dan dihadiri Dinas PUPR Provinsi Kepri, warga setempat, dan pengusaha pemilik lahan Desmon serta pemilik Toko Puji.
Dalam rapat tersebut menghasilkan kesepakatan. Pemilik lahan bersedia sebagian lahannya dijadikan saluran air. Pemprov Kepri akan menganggarkan Rp1 milyar untuk revitalisasi jangka panjang. Untuk solusi jangka panjang tersebut pemerintah akan melakukan pembangunan drainase di atas lahan Desmon dan Toko Puji, dimana keduanya telah bersedia memberikan sedikit lahannya untuk pembangunan drainase. Rahma menyambut gembira atas kesediaan kedia pemilik lahan tersebut dan anggaran akan dimasukkan dalam APBD 2019 mendatang. “Saya berharap masyarakat dapat memahaminya,  karena semuanya butuh waktu,  mulai dari proses lelang dan setelah lelang selesai baru bisa dilanjutkan dengan pengerjaan dengan tujuan agar masalah genangan air ini dapat teratasi.” Jelasnya.
(Rd/Hms)
Artikulli paraprakKelompok Nelayan mendatangi Kantor DPRD Kota Batam ,merasa hilang pencarian akibat Galian Pasir di Nongsa
Artikulli tjetër16 Santri TPA Kampung Pelangi Khatam Al-Qur’an

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.