NATUNA, JELAJAHKEPRI.COM – Direktur Bina Potensi SAR, Marsma TNI F. Indrajaya S.E., M,M, membuka resmi Forum Koordinasi Potensi Pencarian, dan Pertolongan (FKP3), serta Pelatihan Pertolongan di permukaan air, (Water Rescue) bagi potensi SAR (P3APS), Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Natuna.

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.30 WIB itu, digelar di ruang aula Natuna Hotel. Rabu, (28/08/2019) pagi.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut seperti, Bupati Natuna H. Abdul Hamid Rizal, FKPD, OPD, dan para peserta Pelatihan yang terdiri dari TNI/Polri, Instansi Pemerintahan, serta sejumlah komunitas Natuna.

Sebelum membuka acara, dalam sambutannya Marsma TNI F. Indrajaya S.E., M,M menjelaskan, operasi SAR merupakan dinding sektor dari Basarnas, baik dari unsur TNI/Polri, Instansi Pemerintahan, swasta, maupun Intansi lainnya.

Dengan demikian, kegiatan tersebut adalah wadah koordinasi terkait penanganan keselamatan bagi seluruh stekholder, dan menyatukan visi misi saat terjadi kedaruratan.

“Kegiatan ini ialah untuk meningkatkan fungsi dan pembinaan bagi seluruh pelaku SAR, dan menyatukan kesamaan visi dan misi, sehingga mempunya terampil dalam penolongan pertama, ujarnya.

Guna kelancaran dalam melakasanakan potensi SAR, kata Marsma Indrajaya, dalam pelatihannya KPP Natuna juga akan melaksanakan praktek langsung di perairan, dimana tujuannya untuk meningkatkan potensi dalam melakukan pertolongan di permukaan air.

“Sebagian besar wilayah kita merupakan perairan, sehingga perlu dilaksankan pelatihan perairan”, ungkapnya.

Lanjut Marsma Indrajaya mengatakan, pihaknya mempunyai perhatian khusus terutama pada Nelayan. Pasalanya, saat ini hampir seluruh Nelayan Indonesia tidak memiliki alat pendeteksi lokasi (PLB), yang mana alat tersebut dapat mengetahui titik lokasi nelayan apabila terjadi kedaruratan atau trable ditengah laut.

“Kebanyak malah justru mereka belum memiliki alat itu, mungkin alasan sudah terbiasa melaksanakan pelayaran tanpa safety”, pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Natuna H. Abdul Hamid Rizal mengapresiasi kegiatan tersebut, menurutnya dengan berbagai kejadian kecelakaan di wilayah Natuna khusunya, perlu ada pelatihan dalam menunjang pelanayanan yang tanggap dan cepat.

“Atas nama Instansi pemerintahan, saya mendukung segala kegiatan KPP Natuna, dalam penanganan bencana yang terjadi di wilayah Natuna khususnya”, cetusnya.

Hamid berharap, seluruh peserta pelatihan nantinya dapat memahami segala materi yang telah diberikan, sehingga eksistensi tanggap potensi SAR Natuna terus dapat dilakukan kedepannya.

“Saya berharap, seluruh peserta pelatihan dapat mengikuti dengan baik materi yang disampaikan, hingga 5 hari kedepan”, pungkasnya.

Diketahui Kegiatan FKP3 berlangsung selama 1 hari saja, sementara kegiatan P3APS rencananya akan berlangsung 6 hari, terhitung sejak tanggal 28 Agustus hingga tanggal 2 September 2019 mendatang. (Zal).

Artikulli paraprakSah, 35 Anggota DPRD Kabupaten Pelalawan Dilantik
Artikulli tjetër“Area Peti Kemas Pelabuhan Batu Ampar Batam Dibakar”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.