Tanjungpinang ,Jelajahkepri.com – Tim Pengendalian Inflasi Deerah (TPID) Kota Tanjungpinang akan melakukan antisipasi lonjakan harga pada seminggu sebelum Ramadhan dan seminggu sebelum Lebaran. Hal tersebut merupakan keputusan pada rapat TPID Kota Tanjungpinang, Kamis (19/4) di Ruang Rapat Lantai 2 Kantor Walikota Tanjungpinang yang dipimpin oleh Asisten 2 Irwan, S.Sos, MM.
Menurut Eko, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri operasi pasar dan optimalisasi rumah pangan merupakan salah satu faktor penghambat laju inflasi Kota Tanjungpinang. “Faktor pendorong inflasi jelang lebaran yaitu peningkatan daya beli yang disebabkan penerimaan THR oleh Karyawan dan gaji 13 yang akan dibayarkan oleh pemerintah untuk ASN, konsumsi masyarakat yang meningkat menjelang perayaan hari raya, ekspektasi inflasi penjual dan konsumen serta mudik lebaran.” Paparnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Plt.Kadisperdagin Kota Tanjungpinang,Samsudi, S.Sos, MH mengatakan Pemerintah Kota Tanjungpinang juga akan melaksanakan operasi pasar dan penyesuaian takaran timbangan.
Sementara itu dari Bulog Tanjungpinang memaparkan bahwa stok beras sampai saat ini sebanyak 975 ton dinilai cukup untuk lima bulan dan akan ditambah dalam waktu dekat sebanyak 1.850 ton, minyak goreng 33.700 liter dan gula pasir 1.068 kg.
Operasi pasar juga sedang berlangsung mulai hari ini Kamis (19/4) dengan prioritas Rumah Pangan Kita yang berada di tiap kelurahan dan RW sehingga lebih cepat dijangkau oleh masyarakat.
Berdasarkan data dari BPS pada bulan Maret 2018, Tanjungpinang mengalami deflasi sebesar 0.18 %. Terkait hal tersebut, Irwan berharap Tanjungpinang tetap bisa menjaga stabilitas harga dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dan inflasi di Tanjungpinang tetap dapat terkendali.
(Rill/Hms)