Batam,Jelajahkeprikepri.com — Selesai berorasi di Badan Pengusahaan Kawasan atau BP Batam, warga Pendemo Dam Baloi Kolam, langsung menggelar Orasinya di Gedung DPRD. Mereka meminta DPRD Batam, bisa berpihak membela warga pergi bersama menghentikan Latihan tembak menembak oleh TNI, Rabu, (24/02/2016).
“Bapak-Bapak Dewan yang terhormat. Tolong keluar dan dengarkanlah jeritan kami. Kami minta kepada Anggota DPRD Batam untuk bisa turun ke lapangan dan hentikan latihan tembak menembak tentara disana,” Jerit Orator demo Warga Dam Baloi Kolam.
Para pendemo tersebut disambut oleh Anggota DPRD Batam Marlon, mengatakan, bahwasanya DPRD Batam mendukung dan bersedia turun ke lapangan bersama warga Dam Baloi Kolam.
“Pada dasarnya, DPRD Batam mendukung warga. DPRD bersedia turun ke lapangan bersama Bapak dan Ibu sekalian. Ayo kita pergi bersama. Ayo, Kami juga tidak setuju, ada Latihan tembak menembak disana. Mari kita bicarakan masalah ini di dalam,” jawab Anggota DPRD Batam Marlon.
Usai mendengar jawaban dari Anggota DPRD Batam, Marlon Brando Siahaan, tersebut, pada akhirnya perwakilan pendemo yang terdiri dari RT, RW dan juga beberapa warga masyarakat, bersedia diajak masuk Rapat, yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi 1, Eky Kurniawan.
Satu persatu perwakilan Warga pun menyampaikan aspirasinya atau tuntutannya, yang pada intinya sama, yaitu, mendesak Komisi 1 DPRD Kota Batam untuk turun ke Lokasi Latihan Militer di Baloi kolam dan mendesak penghentian pembangunan di Baloi Kolam oleh PT. MIP.
“Kami mohon kepada Komisi 1 DPRD untuk bisa turun sama-sama dengan warga ke Lokasi. Kami tidak mau lagi ada Latihan tembak menembak oleh Tentara disana. Istri-istri kami takut dan anak-anak kami pun sudah trauma,” ungkap Ketua RW 16, Agustan Marbun.
Di sampaikan juga oleh Agustan, bahwasanya kegiatan Latihan militer tersebut, sudahlah sangat meresahkan semua warga disana. Bukan saja hanya terdengar bunyi letusan tembak disana, namun juga sudah sering terdengar bunyi bom. Maka dari itu, warga berharap DPRD bisa turun.
“Saya juga memohon kepada Komisi 1, untuk bisa mendampingi kami, melaporkan masalah ini ke Pihak Kepolisian, karena masalah ini, sudah lama sekali dan tidak kunjung selesai. Apa tunggu kami ada yang mati dulu baru diperhatikan serius. Begitu ya,” tegas Sumura Siahaan.
“Oke, pada intinya kami DPRD bersedia turun bersama-sama. Tulis surat dulu, dan Kami akan sampaikan kepada pimpinan dulu. Sekarang kita akhiri Rapat ini dan besok kita tindak lanjuti,” jelas Eky, yang di setujui oleh segenap Anggota DPRD yang mendampingi, Harmidi Umar Husein, Tumbur Sihaloho, Marlon dan Uba Sigalingging.(sumber simakkepri.com)