Berbagai pengalaman selama perjalanan 47 tahun, telah memberikan warna bagi keluarga besar BP Batam dalam berkarya dan mengabdikan diri kepada masyarakat kota Batam pada khususnya dan Kepulauan Riau pada umumnya.
Dengan letak strategis Batam, yang berada di jalur lalu lintas perdagangan internasional Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan internasional tersibuk kedua setelah Selat Dover di Inggris. Maka pemerintah menetapkan Batam sebagai Kawasan Strategis Nasional.
Berawal dari basis logistik pendukung kegiatan ekplorasi minyak lepas pantai dan gas bumi bagi pertamina. Kini setelah 47 tahun, Batam berkembang pesat sebagai daerah tujuan investasi industri, perdagangan, kegiatan alih kapal dan kegiatan pariwisata yang kompetitif di kawasan Asia Pasifik.
Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo saat kami temui mengatakan, “Hari Bakti ke 47 BP Batam merupakan penanda satu tahun perjalanan kami membaktikan diri dalam membangun Batam”. Dimasanya, ia ingin meneguhkan komitmen untuk senantiasa melayani masyarakat dengan integritas, transparan dan rendah hati, BP Batam hadir ditengah-tengah masyarakat, membuka diri & bergandengan tangan dengan seluruh stakeholders untuk bersama-sama, meningkatkan perekonomian Batam.
47 tahun pembangunan Batam adalah perjalanan yang tidak mudah dan dibangun dengan cita-cita luhur dan mulia menjadikan Batam sebagai lokomotif pembangunan nasional.
Jajaran Pimpinan BP Batam telah mengukir sejarah dan tinta emas pembangunan Batam selama 47 Tahun. Berwal dari Ibnu Sutowo (1971 – 1976) pada Periode persiapan, JB Sumarlin (1976-1978) Periode Konsolidasi, BJ Habibie (1978 – 1998) Periode Pembangunan Prasarana dan penanaman modal, J.E Habibie (Maret 1998 – Juli 1998) Periode lanjutan, Ismeth Abdullah (1998 – 2005) Periode pengembangan prasarana dan sarana dan penanaman modal lanjutan dengan perhatian lebih besar pada kesejahteraan rakyat dan perbaikan iklim investasi, Mustofa Widjaja (2005 – 2016) Periode Pengembangan Batam, dengan Penekanan pada Peningkatan Sarana dan Prasarana, Penenanaman Modal serta Kualitas Lingkungan Hidup, Hatanto Reksodipoetro (2016 – 19 Oktober 2017) Periode Peningkatan Kinerja kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam dengan kerja nyata menuju kawasan yang berdaya asing Internasional, dan kini Lukita Dinarsyah Tuwo memegang Nakoda kepemimpinan BP Batam.
Lukita Dinarsyah Tuwo yang dilantik pada 23 Oktober 2017 oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian seolah membawa angin segar dan harapan baru untuk Batam dengan tekad bersama-sama Maju dalam 2 tahun Perekonomian Tumbuh 7%.
Lukita yang kami temui mengatakan bahwa di era saat ini, ketika zaman berkembang dengan cepat dan dinamis, dan ditengah tantangan ekonomi global yang fluktuatif, dirinya dan jajaran ingin Batam terus bisa eksis di era modern dan dinamis terus memberikan kontribusi sebagai lokomotif pembangunan nasional.
Dalam satu warsa (read:satu tahun) dirinya dan jajaran bergerak mewujudkan berbagai strategi dan terobosan untuk meningkatan kinerja perekonomian Batam dengan program prioritas diantaranya : Peningkatan Investasi melalui pelayanan dan promosi yang aktif, Penyelesaian Permasalahan Sosial
Terkait Lahan, Peningkatan Pariwisata, Peningkatan Industri Kreatif dan Ekonomi Digital, Pengembangan Batam sebagai Pusat Logistik, dan Kerjasama dengan pemerintah kota Batam serta lembaga lainnya.
Dirinya memaparkan kondisi perekonomian Batam yang secara gradual membaik pada tahun 2018 bila dibandingkan tahun 2017 lalu dimana perekonomian melemah cukup signifikan. Pada triwulan I/2017 pertumbuhan ekonomi Kepri yang didominasi oleh kondisi perekonomian Batam, sempat melemah di angka 1,06%. Namun pada triwulan II tahun 2018 saat ini, pertumbuhan ekonomi Kepri tumbuh menguat menjadi 4,51% lebih tinggi dibandingkan triwulan 1/2018 sebesar 4,47%.
Berdasarkan data BPS , di sektor potensial lain seperti sektor pariwisata, juga menunjukkan data yang positif. Tingkat kunjungan wisman mencatatkan tren yang tumbuh secara gradual pada triwulan II/2018 menunjukkan angka yang positif dari 6,64% sedangkan pada triwulan II/2018 menjadi 14,20%.
Pergerakan ini tidak terlepas dari peran serta BP Batam menginisiasi kegiatan pariwisata man made atau buatan manusia, seperti event-event yang dapat merangkul wisatawan mancanegara serta menciptakan ragam atraksi, wisata budaya dan kegiatan yang melibatkan UMKM daerah untuk menggerakan roda perekonomian masyarakat dan membuat Batam lebih bergairah.
Batam sebagai wilayah terbesar ketiga tujuan wisatawan mancanegara setelah Bali dan Jakarta tentu diharapkan mampu menyumbangkan devisa bagi Negara melalui sektor pariwisata.
“Di sektor pelayanan, kami telah menyempurnakan regulasi, memangkas birokrasi, menciptakan kemudahan layanan perizinan, investasi, dan keterbukaan informasi publik untuk menjawab tantangan yang ada.” Katanya.
Sejumlah inovasi pelayanan perizinan yang digagas diantaranya adalah hadirnya peluncuran mobil layanan keliling (BLINK) yang memberikan kemudahan pengurusan dokumen Izin Peralihan Hak (IPH) dan pembayaran UWT (Uang Wajib Tahunan) bagi masyarakat Kota Batam.
Dengan komitmen mewujudkan perekonomian Batam Maju dalam 2 tahun perekonomian tumbuh 7% (2019) , maka BP batam terus bergerak memperbaiki sistem dan pelayanan perizinan. Di sektor lahan, Badan Pengusahaan (BP) Batam mencabut Perka (Peraturan Kepala) BP Batam No. 10 Tahun 2017 dan menggantinya menjadi Perka No. 27 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pengalokasian Lahan di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Batam.
“Perka ini sangat penting untuk pencapaian BBM 27 karena pelayanan lahan di BP Batam jadi lebih cepat dan pasti serta menyelesaikan berbagai isu permasalahan lahan yang ada”, ungkap Lukita.
Lukita menjelaskan bahwa Perka 27 ini juga dalam rangka mewujudkan prosedur pemberian dan atau pembatalan alokasi lahan yang transparan dan obyektif. Terwujudnya akuntabilitas pengelolaan dalam pemberian atau pembatalan alokasi lahan dan mengoptimalkan pemanfaatan lahan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Batam.
Di sektor lain, sejumlah prestasi berhasil diraih BP Batam. Keberhasilan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) BP Batam masuk 10 Besar PTSP Terbaik dalam penghargaan Investment Award 2018 oleh BKPM RI, Peringkat Kedua Keterbukaan Informasi Publik Kategori Lembaga Pemerintah Non Struktural, dan Penghargaan Opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) untuk Laporan Keuangan selama 2 tahun berturut turut merupakan capaian prestasi yang telah berhasil diukir BP Batam dan merupakan bukti kerja keras seluruh keluarga besar BP Batam.
Peranan Badan Pengusahaan Batam dalam pembangunan Pulau Batam selama kurun waktu 47 tahun telah menunjukan hasil yang nyata. Kesemuanya tidak lepas dari peran pemimpin terdahulu dan seluruh keluarga besar karyawan/karyawati yang berhasil membangun Batam hingga seperti sekarang ini, serta dukungan stakeholder terkait, Dewan Kawasan, (Pemda, FKPD dan Instansi terkait, dunia usaha, Ormas, LSM, Media dan Masyarakat Luas.
Lukita atas nama BP Batam mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait diatas atas dukungannya dan kerjasama yang baik dengan BP Batam sehingga BP Batam dapat bekerja dengan baik dalam membangun Batam.
“Kini, kami berkomitmen mewujudkan Kompak Melayani dengan Integritas, Transparan dan Rendah Hati, kami ingin semakin dekat dan hadir ditengah-tengah masyarakat”, imbuhnya.
47 Tahun BP Batam Mengabdi untuk Satu Tujuan Satu Semangat Satu Cita-Cita, Mewujudkan Batam Madani, Sejahtera dan Batam Bersama Maju dalam 2 tahun Perekonomian Tumbuh 7%”.
“BP Batam akan terus mengabdi untuk negeri, wujudkan Batam yang Madani”, kata Lukita mengakhiri wawancara.
(Rd/Hms)