NATUNA, JELAJAHKEPRI.COM – Bupati Natuna H. Abdul Hamid Rizal melantik Pengurus Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Natuna Periode 2018-2022, yang disejalankan dengan Workhshop Peningkatan Kapasitas Politik Perempuan. Selasa (09/04/2019) pagi.
Kegiatan yang digelar di Gedung Sri Srindit Ranai, Kecamatan Bunguran Timur itu di hadiri oleh Ketua Komisi I DPRD Natuna Wan Sofyan, OPD, para FKPD, dan sejumlah anggota organisasi kewanitaan yang tergabung dalam GOW.
Dalam sambutannya, Ketua GOW Kabupaten Natuna Raja Feni, mengatakan pihaknya berjanji akan turut serta membangun daerah, meningkatkan kapasitas wawasan kewanitaan, serta meningkatkan kulitas sosok wanita yang tidak mebelakangkan rumah tangga.
“Pada saat ini GOW beranggotakan 19 Organiasasi, tentunya kami turut serta memberikan pembangunan dalam meningkatkan kapasitas, wawasan, perekmbangan wanita untuk wanita yang cerdas, dan menjadi ibu pendamping suami”, ujarnya.
Selain itu, Raja Feni juga membahas tentang anggaran yang dinilai semakin hari semakin menurun untuk organisasi kewanitaan.
Dengan demikian Ia berharap kepada pemerintah daerah agar memerhatikan anggaran organisasi kewanitaan yang dulu anggaranya besar saat ini semakin menurun derastis agar diperhatikan pemerintah daerah.
“Untuk itu saya berharap kepada pemerintah daerah dan wakil rakyat DPRD kabupaten Natuna agar benar benar-benar memperhatikan anggaran organisasi kewanitaan, agar kembali seperti dulu yang bisa dirasakan,”harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Natuna Hamid Rizal dalam sambutannya menuturkan, anggaran yang dimiliki kabupaten Natuna awalnya sangat mencukupi tetapi melihat honorer yang ada di kabupaten Natuna yang banyak.
“Tadi kita baru melantik ketua pengurus GOW kabupaten Natuna. Jika berbicara masalah anggaran memang betul kita kekurangan anggaran karena saat ini honorer sangat banyak, hampir 2000 honorer di Natuna, dan kebutuhan anggaran untuk menggaji para honorer kabupaten Natuna juga meningkat,”paparnya.
Melihat honorer yang sangat banyak, Bupati Hamid berencana untuk memilih honorer yang sungguh-sungguh untuk berkerja, tetapkan sebagai honorer.
“Saya berencana untuk memilih honorer yang sungguh-sungguh bekerja, ini ada saya liat honorer malah main domino di belakang,”tegur Hamid.
Selain itu, Ia juga berharap agar bersama-sama mengawal keuangan kabupaten Natuna agar tidak disalah gunakan. Di tambah saat ini BPK selalu mengontrol keuangan kabupaten Natuna.
“Saat ini, kita tidak bisa menggunakan anggaran seenak-enaknya sudah dikawal BPK, jangan berpikir anggaran didigunakan untuk macam-macam, sebab Rp10 ribu saja sudah ditanya BPK,”terang Hamid mengakhiri. (Zal)