Batam, Jelajahkepri.com – Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto SH dijumpai awak media ini di Kediaman salah satu anggota Dewan yang merayakan Imlek, Lik Khai diperumahan Permata Baloi mengatakan, tahun baru imlek 2018 ber Shio Anjing Tanah , dirinya Selaku ketua DPRD Kota Batam berharap negara Indonesia menjadi negara yang makmur, sejahtra, berbahagia dan juga banyak rejeki, khususnya kota batam ditahun 2018 ini perekonomiannya bisa Berkembang Pesat.
” semoga bangsa kita menjadi negara yang makmur, sejahtra, bahagia dan juga banyak rejeki, khususnya perekonomian masyarakat batam berkembang pesat” ucapnya (16/02/2018).
Nuryanto juga menambahkan selaku bagian dari keluarga besar masyarakat kota batam pihaknya ikut serta bersukaria, menghargai,dan juga menghormati perayaan Imlek, khususnya warga Tionghoa di kota batam.
Perlu diketahui Dalam kalender Tionghoa hari imlek adalah perayaan terpenting disetiap tahunnya, setiap tahun diberi nama menurut salah satu dari dua belas hewan, yang termasuk dalam zodiak Tionghoa atau disebut shio.
Dan shio di Tahun Baru Imlek 2018 adalah anjing tanah. Anjing adalah shio kesebelas dari semua hewan zodiak. Menurut salah satu mitos, Kaisar Langit mengatakan bahwa perintah tersebut akan diputuskan oleh perintah di mana mereka tiba di partainya.
Monyet, ayam dan anjing berada di negara lain, membantu dewa mengalahkan iblis. Setelah itu, mereka berangkat ke pesta bersama. Karena mereka tiba pada saat yang sama, Kaisar Langit mengikuti titah mereka bertemu tuhan di negara lain. Dengan demikian, anjing menjadi kesebelas.
Karakteristik anjing yang paling jelas adalah loyalitas mereka. Mereka tidak akan pernah meninggalkan teman, keluarga atau pekerjaan mereka. Jujur dan adil, mereka populer di kalangan sosial. Mereka juga pandai membantu orang lain menemukan dan memperbaiki kebiasaan buruk mereka.
Terlepas dari bagaimana mereka bertindak, mereka suka khawatir dan cemas. Namun, mereka tidak akan membiarkan ini menghentikan mereka. Begitu mereka memutuskan sesuatu, tidak ada yang bisa membujuk mereka untuk tidak melakukan sesuatu.(A12)