Tanjungpinang, Jelajahkepri.com – Pemerintah Kota Tanjungpinang tengah mencari  solusi terkait keberadaan Mobail Toko Tanjungpinang Night Market  (Moko TNM) agar tetap menghidupkan kembali perekonomian di kota lama
Jalan Merdeka. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang Drs. Riono, M.Si.
Lebih lanjut dipaparkan Riono, Pemko Tanjungpinang sudah rapat bersama pedagang yang menggunakan moko untuk melalukakan evaluasi terhadap permasalahan dan kendala yang dihadapi pedagang, sekaligus mencarikan solusi terhadap keberlangsungan Moko TNM di jln. merdeka.
Lebih lanjut dipaparkannya,  sepinya kota lama dari pengunjung sehinggga pendapatan tidak mampu menutupi modal yang dikeluarkan, dan para pedagang sangat merugi. Kalau dipaksakan juga mereka berjualan disana kasian”, tuturnya. Disamping itu,  jumlah Moko yang tersedia jumlahnya masih sedikit dari perusahaan pemberi bantuan melalui dana CSR belum semuanya ada, sehingga hal ini juga berpengaruh terhadap volume pengunjung ke TNM.
Terkait hal tersebut tambah Riono, Pemko Tanjungpinang  memberikan beberapa alternatif dan solusi dan akan diterapkan dalam waktu dekat yang bertujuan untuk kemudahan para pedagang agar dapat membantu pergerakan ekonomi masyarakat. “Moko diperbolehkan berjualan di siang hari dibeberapa  tempat alternatif seperti di pusat pemerintahan yaitu  gedung 5 lantai dan Kantor Walikota Senggarang  mulai pukul 08.00 wib – 15.00 wib sesuai hari kerja.  Sedangkan Hari Sabtu dan Minggu mereka dipersilahkan berjualan di objek-objek wisata, misalnya di Tanjung Siambang, Patung 1000, Vihara Senggarang, bahkan di Masjid Raya  Dompak tapi Pemko harus lakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Pemprov dan pengelola objek wisata,  Ungkapnya. Meskipun demikian, para pedagang tidak boleh menjual barang dagangan yang sama dengan pedagang lain yang sudah berjualan terlebih dahulu di beberapa titik yang dijadikan alternatif tersebut, sehingga pembeli juga dapat memilih beragam pilihan sesuai selera, dan tidak timbul pula perselisihan antar pedagang,  sedangkan pada malam harinya para pedagang harus tetap berjualan di Lokasi kota lama yang sudah ditetapkan Sebagai TNM, tegas Riono.
Untuk menarik minat masyarakat, nantinya TNM bisa  dilengkapi lampu hias berbentuk bunga atau bentuk lainnya yang dapat menarik wisatawan maupun masyarakat Tanjungpinang berbelanja di TNM. Selain itu juga akan mencoba menggandeng masyarakat yang berada di pelantar untuk berjualan di sana, pertunjukan seni maupun musik dapat dilaksanakan di jln. Merdeka agar TNM semakin semarak dan tidak monoton, ungkapnya.
Ia juga berharap, stakeholder terkait seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang dapat mengambil peran dalam mensinergikan wisata malam di Kota Lama Tanjungpinang.
Memulai sesuatu yang baru memang sulit, butuh waktu dan kesabaran , namun berbagai upaya tetap terus dilakukan agar kota lama hidup kembali, tutup Riono.
Artikulli paraprakSeminar Sehari Bersama PMII, Bupati Bintan : Anggota PMII Kabupaten Bintan Harus Memiliki Integritas
Artikulli tjetërBendera Merah Putih Terbalik Putih diatas Merah dibawah Lingga,jelaja

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.