Batam – Pengurus Majelis Kaum Betawi (PMKB) Kepulauan Riau dikukuhkan, di Ballroom Hotel Harmoni One Batam Center, Kamis (2/11/2023).
Kegiatan mengangkat tema ”
“Guyub Betawi Kepri untuk Kepri Yang Bermartabat Jaga Adat Jaga Tradisi”, sekaligus menjalin silahturahmi dengan seluruh masyarakat Betawi di Kepri yang masuk dalam organisasi-organisasi, seperti Paguyuban DKI Jakarta, Kerukunan Keluarga Jakarta, Sanggar Budaya Seni Betawi (BSB) dan organisasi.
Adapun susunan Majelis Kaum Betawi (MKB) Kepri, Muhammad Santoso dipercaya sebagai Ketua Wali Amanah MKB Kepri, lalu ada Wakil Wali Amanah MKB antara lain Ria Saptarika (I), Abdul Latif (II), Abdul Rahman (III), Syarifuddin (IV), Babe Bambang (V), dan Dicky Wijaya (VI).
Sementara, struktural Sekretaris Umum MKB Kepri Johan Santoso, Syaripudin, Sekretaris I dan Muhammad Nuh, Sekretaris II. Sedangkan, untuk Bendahara MKB Kepri, Aldi Admiral, Bendahara Umum.
Ketua Wali Amanah Majelis Kaum Betawi (MKB) Kepri Santoso menyampaikan, hadirnya MKB Kepri tujuannya untuk menyatukan organisasi-organisasi Betawi di Kepri, untuk duduk bersama, kompak dan solid. Secara resmi kaum Betawi telah memiliki lembaga adatnya sendiri yakni Majelis Kaum Betawi (MKB) Kepri.
“Alhamdulillah, Majelis Kaum Betawi terbentuk. Kita akan melebarkan sayap merangkul warga Betawi di Kepri. Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi sejarah baru kaum Betawi. Kita bahu membahu membangun Provinsi Kepri,” ujarnya.
Untuk program pertama, kata Santoso, MKB Kepri memberikan bantuan berupa kartu BPJS Ketenagakerjaan. Bantuan ini untuk melindungi warga-warga Betawi yang tersebar di Kepri.
“Kita ke depan menginginkan masyarakat Betawi yang di Kepri mendapat perlindungan. Maka dari itu, BPJS Ketenagakerjaan merupakan program MKB Kepri pertama untuk warga Betawi di provinsi Kepri,” ujar Santoso.
Senada juga disampaikan, Marullah Matali, Ketua MKB mengucapkan terima kasih kepada Gubenur Kepri Ansar Ahmad yang telah membantu menyukseskan kegiatan pengukuhan pengurus MKB Kepri. Ia memastikan, MKB di Kepri siap mendukung program-program Pemerintah Provinsi Kepri.
“MKB ini pertama kali dibentuk di Jakarta. Dan hari ini kita bentuk di Kepri. Kita percaya di bawah kepemimpinan Cang Santoso, MKB Kepri menjaga kekompakan antar anggota,” harapnya.
Marullah Matali menyatakan bahwa MKB bertujuan untuk mengarahkan kaum Betawi menuju kemajuan dan kesejahteraan, mempertahankan kearifan lokal budaya.
“Keberadaan MKB merupakan upaya untuk memperkuat jalinan sosial guna kemajuan kaum Betawi di Kepri,” ucapnya.
Ditempat yang sama Sekretaris Umum MKB, Johan Santoso menyampaikan wadah ini dibentuk sebagai pemersatu warga betawi yang ada di Kepri. Mudah-mudahan MKB dapat memberikan kontribusi kepada Pemerintah Kepri terutama melestarikan seni dan budaya Betawi agar lebih dikenal khususnya di Propinsi Kepri”.terang Johan Santoso.
Sementara, Gubernur Kepri Ansar Ahmad sangat mendukung kesamaan budaya antara suku Melayu dan Betawi, khususnya dalam seni berpantun. Dia menegaskan bahwa budaya pantun menjadi salah satu titik persamaan yang mencolok di antara keduanya.
“Dimana baik Melayu ataupun Betawi, memiliki kesamaan, terutama budaya berpantun,” beber Ansar.
Ansar juga menyoroti sejarah dan proses pembentukan suku Betawi, yang lahir dari percampuran genetik dan akulturasi budaya antara masyarakat yang tinggal di Batavia.
“Hal ini merupakan proses panjang dan perjuangan luar biasa dari para pahlawan suku Betawi,” pujinya.
Di momen yang istimewa ini, Gubernur Ansar memperlihatkan harapannya bahwa silaturahmi semacam ini akan memperkuat kerjasama dan jalinan sosial yang kokoh antara Kepulauan Riau dan warga Betawi ke depannya. Dia menggarisbawahi pentingnya kolaborasi untuk pengembangan aspek sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, dan proyek-proyek sosial lainnya.
“Saya mengajak warga Betawi Kepri dalam pembangunan daerah dengan terus bersinergi bersama pemerintah daerah, menciptakan Kepri yang lebih baik .( HMS )
Redaktur ( GB )